PADANG LAWAS - Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Padang Lawas (Palas) menyelenggarakan pertemuan teknis penyuluh di Aula Hotel Al Marwah Sibuhuan Jalan KH Dewantara Sibuhuan Kamis (3/11/2016).


Kepala BP2KP Palas Ismail Siregar, dalam laporannya mengatakan pertemuan didasari Surat Keputusan Bupati Palas Nomor 521.12/418/KPTS/2016 tentang pembentukan panitia pelaksana kegiatan pertemuan teknis penyuluh se-Kabupaten Palas tahun anggaran 2016.

Dikatakan, peserta pertemuan sebanyak 160 orang yang terdiri dari PPL-PNS 51 orang, THL-TB PP 84 orang, pimpinan BPK 12 orang, pengamat hama/POPT sebanyak 4 orang dan staf BP2KP Palas9 orang.

“Narasumber berasal dari Kepala Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Provsu dengan materi kebijakan dan Pokja Bakoorluh P2K provsu tahun 2017, Kaban Ketahanan Pangan Provsu dengan materi kebijakan dan Pokja badan ketahanan pangan tahun 2017,”terangnya.

Selanjutnya kata Ismail Kepala BPTP Provsu dengan materi peran BPTP Provsu dalam meningkatkan produksi tanaman padi, jagung dan kedelai, Kadis Pertanian Palas dengan materi kebijakan Pokja Dinas pertanian tahun 2017.

“Kadis perikanan dan Peternakan Kabupaten Palas membawakan materi kebijakan dan Pokja Dinas perikanan dan Peternakan tahun 2017, dan Keban BP2KP Palas terkait kebijakan dan Pokja BP2KP tahun 2017,”terangnya lagi

Dijelaskan, kegiatan ini merupakan pertemuan rutinitas tahunan yang diselenggarakan oleh BP2KP dengan tujuan untuk mengkoordinasikan dan mensinergikan penyelenggaraan penyuluhan di kabupaten Palas dengan SKPD lingkup pertanian di Provinsi serta SKPD pertanian Kabupaten Palas.

“Kegiatan pertemuan tekni penyuluh se-kabupaten Palas juga membahas peranan penyuluh dilapangan dalam mendukung program upaya khusus padi, jagung dan kedelai untuk mensukseskan swasembada pangan yang berkelanjutan ditahun 2017 nantinya,”jelasnya lagi.

Ismail menjelaskan, kehadiran penyluh pertanian ditengah-tengah masyarakat masih sangat dibutuhkan oleh petani didesa. Penyluh sebagai mitra sejajar petani yang mempunyai peranan strategis dalam pembangunan pertanian.

“Disamping itu sebagai penyedia jasa pembelajaran dan konsultan melalui pendampingan dan bimbingan dalam rangka pemberdayaan kepada petani dan kelompok tani yang menjadi binaannya,”tegasnya.

Penyuluh pertanian lapangan kata Ismail merupakan ujung tombak dilapangan terkait dengan Dinas-dinas yang terdapat di Kabupaten Palas yang diharapkan saling bekerjasama dan berkoordinasi sesuai dengan Permentan Nomor 131 tahun 2014 tentang mekanisme dan hubungan kerja antar lembaga yang membidangi pertanian dalam mendukung peningkatan produksi pangan strategis nasional.

Wakil Bupati Palas drg Ahmad Zarnawi Pasaribu CHt dalam kesempatan itu menjelaskan pembentukan BP2KPKabupaten Palas ditetapkan melalui Perda nomor : 17 tahun 2014 tanggal 23 oktober 2014 yang sebelumnya berbentuk Bbadan pelaksana penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan (BP4K)

“Sebagaimana kita ketahui bahwa bidang pertanian merupakan program andalan pemerintah kabupaten Palas karena sesuai data statistik tahun 2015 penduduk kabupaten Palas 65% bekerja di sektor pertanian,”terangnya.

Untuk itu kata Wabup, pembangunan pertanian berkelanjutan merupakan suatu keharusan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan, papan, bahan baku industri serta memperluas lapangan kerja dalam rangka mengentaskan kemiskinan khususnya di pedesaan dan dapat menjaga kelestarian lingkungan.

“Melalaui momen ini saya ingin menekankan  peran strategis penyuluhan pertanian dalam mendukung swasembada pangan yang berkelanjutan. seperti yang kita ketahui bersama, di era bimbingan masyarakat (bimas) penyuluh pertanian telah berhasil merubah Indonesia dari negara pengimpor beras terbesar di dunia menjadi negara berswasembada beras pada tahun 1984, sehingga presiden soeharto menerima penghargaan dari fao (food agricultural organisation),”ungkapnya.

Disamping itu lanjut Wabup, keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian lapangan yang sangat strategis serta kualitas SDM yang mendukungnya, seperti menguasai dan mampu memanfaatkan serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi pertanian secara berkelanjutan.

“Melalui pertemuan ini, diharapkan terwujudnya sinergitas dan penyamaan persepsi antar SKPD lingkup pertanian dalam penyelenggaraan penyuluhan agar bisa mengatasi permasalahan- permasalahan yang timbul di desa/ petani, ungkapnya lagi.

“Kemudian didapatkan rumusan kebijakan penyelenggaraan penyuluhan yang mampu mengakomodir kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha di lapangan nantinya. Semua penyuluh pertanian mau bekerja keras dilapangan melaksanakan latihan, kunjungan dan supervisi ke WKPP serta pengawalan dan pendampingan kepada pelaku utama dan pelaku usaha,”tambahnya.

Menyimak kondisi perubahan iklim saat ini Wabup menekankan supaya penyuluh yang berada di kecamatan dan di desa – desa tetap menjalankan kerjanya sebagai penyuluh dan menjaga nama baik Palas serta tetap mendampingi petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas dalam mewujudkan swasembada berkelanjutan.

Kepada BP2KP Palas Wabup juga mengimbau agar tetap memonitoring dan mengevaluasi para tenaga penyuluh di lapangan, sehingga pengawalan dan pendampingan penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dapat berkelanjutan.