PADANGSIDIMPUAN - Belasan massa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Peduli Anti Korupsi (Kampak) Tabagsel mendatangi Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapsel di Jalan Raja Inal Siregar, Padangsidimpuan, Batunadua, Kota Padangsidimpuan, Selasa (1/11/2016). Kedatangan massa yang merupakan mahasiswa itu untuk meminta langsung keterangan dari Kepala BPBD Tapsel Ahmad Ibrahim Lubis. Pasalnya mereka menduga ada anggaran di instansi itu yang tidak sesuai dengan kenyataannya.

"Sudah dua bulan kami layangkan surat konfirmasi, namun tidak ada jawaban. Kami minta kepada Kepala Badan (BPBD Tapsel) untuk keluar dan menyahuti aspirasi kami," teriak Sultoni Siregar selaku orator dan Sekretaris Kampak Tabagsel.

Dalam pernyataan sikapnya, massa menduga, telah terjadi tindak pidana korupsi di BPBD Tapsel, diantaranya yaitu, belanja perjalanan dinas luar daerah maupun dalam Daerah sebesar Rp.865.570.000, belanja modal pengadaan komputer Note Book sebanyak 5 Unit dengan anggaran Rp,70.000.000, belanja modal pengadaan dispenser sebanyak 5 unit Rp11.000.000, biaya program pencegahan dini dan penanggulangan bencana alam senilai Rp 2.293.730.000, biaya pengadaan logistik dan obat-obatan bagi penduduk di tempat penampungan sementara Rp.138.000.000.

Kemudian, mereka juga menyoalkan biaya pembentukan satuan reaksi cepat Rp.1.130.080.000, biaya kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi prasarana di wilaya paska bencana Rp.100.000.000, dan anggaran biaya sosialisasi penanganan bencana Rp.200.000.000.

Dari anggaran tersebut, massa menuding angka-angka yang ada sangat fantastis dan sangat tidak sesuai dengan kenyataan atau pelaksanaannya. Dan meminta kepada Kepala BPBD Tapsel Ahmad Ibrahim Lubis untuk mempertanggungjawabkannya, sebab sarat dengan praktik korupsi.

"Dan kami mengajak serta mengimbau seluruh lapisan dan elemen masyarakat, untuk bersama-sama memantau kinerja pejabat Sumatera Utara khususnya kabupaten Tapanuli Selatan agar bersih dari KKN," tukas orator dan mengaku akan kembali lagi dan melakukan aksi serupa.

Selesai berorasi, kedatangan massa pun disambut langsung oleh Kepala BPBD Tapsel Ahmad Ibrahim Lubis. Mantan camat di Kabupaten Tapsel ini lebih dulu mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa yang datang untuk menyampaikan aspirasinya. Namun, ia menyesalkan karena seharusnya ada konfirmasi lebih dulu.

"Terima kasih untuk kedatangan adik-adik mahasiswa, tapi seharusnya lebih baik konfirmasi lebih dulu ketimbang melakukan aksi seperti ini. Informasi mengenai apa yang disampaikan adik-adik mahasiswa ini terbuka luas dan kami siap untuk dikoreksi," ujarnya.

Ia menyangkal tudingan adanya penyelewengan anggaran yang dimaksud, apalagi anggaran tersebut pada tahun 2015 lalu dan sudah dilakukan audit.

"Apa yang disampaikan adik-adik mahasiswa itu merupakan anggaran Tahun 2015 lalu dan itupun sudah diaudit, dan mengenai pelaksanaannya bukan saya saja pelakunya," imbuhnya dan meminta kepada mahasiswa bisa datang kembali jika merasa kurang puas dengan keterangannya.

Mendapat jawaban tersebut, massa pun akhirnya membubarkan diri dengan mendapat pengawalan dari aparat kepolisian setempat.