PADANG LAWAS - Bupati Padang Lawas (Palas) H Ali Sutan Harahap didampingi Wabup Palas drg Ahmad Zarnawi Pasaribu CHt, Ketua DPRD Palas H Syahwil Nst, Kapolres Tapsel AKBP Rony Samtana, meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Agung Kabupaten Palas yang terletak di Jalan KH Dewantara Sibuhuan, Senin (31/10/2016). Pembangunan Mesjid Agung itu sesuai dengan UU Nomor 38 tahun 2007 tentang pembentukan Kabupaten Palas dari Kabupaten Tapanuli Selatan. Hal ini mengharuskan Kabupaten Palas untuk berbenah diri dengan membangun fasilitas pemerintahan.

"Sejalan dengan itu, Pemkab Palas juga membuat langkah - langkah serius dan startegis ingin menjadikan wilayah kabupaten menjadi kawasan religius yaitu salah satunya dengan peletakkan batu pertama pembangunan Masjid Agung di Kabupaten Palas,” ungkap Bupati H Ali Sutan Harahap dalam sambutannya.

Pembangunan Masjid Agung Kabupaten Palas, kata Bupati, pada luas tanah+13.760m², dengan luas bangunan 6440,35m² dan total rencana anggaran biaya (RAB)Rp 51.562. 536.000. Namun untuk mempercepat pembangunan masjid ini, dirinya meminta dukungan dan partisipasi seluruh elemen masyarakat, baik materil maupun moril dalam pembangunannya.

“Masjid ini milik masyarakat dan diperuntukkan bagi masyarakat dan menjadi kebanggaan masyarakat Palas. Masjid Agung ini akan menjadi ikon daerah dan salah satu obyek wisata religi yang mampu menyedot wisatawan domestik, bahkan mancanegara,” sebut pria yang akrab disapa TSO itu.

  Sehingga, kata TSO pembangunan Masjid Agung menjadi salah satu program unggulan pemerintah daerah sesuai dengan visi-misi Kabupaten Palas, mewujudkan masyarakat yang beriman, cerdas, sehat, sejahtera dan berbudaya.

“Pembangunan Masjid Agung ini akan mendatangkan multi manfaat, pertama sebagai fungsi strategis dan dapat menjadi pusat peradaban masyarakat. Masjid tidak sekadar tempat sholat saja, tetapi masjid dijadikan pusat kegiatan dan pembinaan aspek ritual keagamaan, seperti pelaksanaan ibadah sholat, dzikir, membaca al-qur’an, dan lain-lain,” jelas TSO.

  Sebelumnya, Konsultan Perencana Aldinz Rapolo, menjelaskan pembangunan Masjid Agung merupakan masjid yang pertama desainnya di Indonesia. Masjid yang direncanakan itu bukan sebagai tempat beribadah saja. Tetapi, sebagai pusat pergerakan dariumat Islam di Kabupaten Palas.

“Arsitekturnya, sesuai pesan bupati untuk tidak menyerupai bangunan masjid yang sudah ada di Indonesia, jadi bertepatan arsitektur dari Persia yang kita lahirkan untuk masjid agung ini. Kemudian beberapa masjid yang kami jadikan sebagai study banding, maka yang baiknya kami ambil, kegagalannya kami tinggalkan,” jelas mantan Wabup Tapsel itu.

Kadis PU Pertamben Palas, Ir Ulil Fadil, dalam laporannya menjelaskan pembangunan Masjid Agung merupakan kontrak kerja antara Dinas PU Palas dengan PT Aga Harapan Hidayat dengan nilai kontrak Rp 9.450.500.000, Nomor kontrak no :640/009/ck-spk wilayah I/dau+LPPDYS/2016. Tanggal 27 September 2016.

“Sumber dana berasal dari dana alokasi umum ditambah dana pendapatan daerah lain-lain yang sah. Desain perencanaan dilaksanakan oleh PT Artek Utama konsultan dengan nilai kontrak Rp 596.332.000. pengawasan konsultan supervisi dilaksanakan oleh PT Manunggal Riamerta,” jelasnya.

Pelaksanaan pembangunan Masjid Agung itu direncanakan selama tiga tahun anggaran dengan tiga tahap. Tahap pertama yakni pelaksanaan persiapan lahan, pengecoran pondasi basement dan cor kolom-kolom lainnya serta pekerjaan lantai masjid.

“Tahap kedua tahun anggaran 2017 dilaksanakan pembangunan fisik mesjid, pembangunan fisik aula, pembangunan fisik menara mesjid, anggaran yang direncanakan pada tahap kedua ini sebesar Rp 25 miliar. Tahap ketiga tahun anggaran 2018 pekerjaan finishing pekerjaan parker, pekerjaan rumah badan kenaziran masjid, pekerjaan aksesoris lainnya, dengan anggaran sebesar 19 miliar rupiah,” terangnya.

Desain pembangunan menara masjid, direncanakan setinggi 40 meter dengan menggunakan lift yang nantinya akan dapat melihat Kota Sibuhuan dan sekitarnya. Jadi total anggaran yang direncanakan untuk pembangunan mesjid agung ini sebesar Rp 54 miliar.