JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bakal membatalkan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja yang akan digelar di Jateng tahun 2017. Pertimbangannya, saat ini pemerintah sedang melakukan efisiensi anggaran akibat defisit APBN. Apalagi, Jateng juga menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) pada tahun yang sama.

Juru Bicara Kemenpora Gatot Dewa Broto mengatakan, pihaknya sudah mempertimbangkan untuk meniadakan PON Remaja yang rencananya digelar Juni tahun depan.

"Keputusan akan dibatalkannya PON Remaja sesuai arahan Menpora (Imam Nahrawi). Kami sudah mempertimbangkan plus minus-nya antara memilih Popnas atau PON Remaja. Setelah banyak pertimbangan, akhirnya kami memilih meniadakan PON Remaja," kata Gatot di Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Menurut Gatot, Popnas lebih diprioritaskan karena cabang olahraga yang dipertandingkan banyak digelar di event internasional. "Kalau PON Remaja tidak terlalu signifikan untuk ke jenjang selanjutnya. Jadi kami lebih prefer ke Popnas," imbuh Gatot.

Dalam waktu dekat, kata Gatot, Kemenpora akan mengirim surat pemberitahuan pembatalan PON Remaja kepada Gubernur Jateng dan KONI Pusat. Dengan demikian, KONI Pusat segera menginformasikan masalah ini kepada seluruh KONI provinsi di Indonesia agar menghentikan persiapan para atlet yang akan dikirim ke PON Remaja.

"Kami juga akan luncurkan surat ke gubernur terkait (Jateng) supaya persiapan untuk jadi tuan rumah tidak terlalu jauh. Mumpung masih segini (belum terlalu jauh)," ujarnya. Untuk meniadakan PON Remaja, kata Gatot, perlu prosedur yang dilalui dimana teknisnya ada di KONI Pusat dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).

"Memang lewat RAT pembahasannya, itu mereka yang gelar. Yang jelas, kami harus pilih Popnas dibanding PON Remaja karena kami yang memfasilitasi nanti," ujar Gatot.

Sekadar diketahui, PON Remaja akan mempertandingkan 23 cabang olahraga dan atlet yang boleh berlaga maksimal 17 tahun. Sedangkan Popnas dijadwalkan digelar September 2017 dengan mempertandingkan 20 cabang olahraga. ***