PEKANBARU - Dua kelompok masyarakat yang bermukim di perbatasan Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau dan Sumatera Utara terlibat pertikaian, yang diduga dipicu sengketa tapal batas. Satu warga bernama Gusnar Siregar dilaporkan terluka akibat sambaran mata panah.

Menurut informasi yang dihimpun GoRiau.com (GoNews Group), Sabtu (8/10/2016) siang melalui Kapolres Rohul, AKBP Yusup Rahmanto, korban ini terluka di jari telunjuk. Saat itu, masing-masing warga berjumlah puluhan orang itu datang berbondong-bondong.

"Kejadiannya siang kemarin sekitar pukul 11.00 WIB. Keterangan warga kita sementara ini, mereka mengaku didatangi sekitar 60 orang saat sedang memasang pancang di lahan yang hendak ditanam (sawit, red)," ungkapnya dihubungi GoRiau.com (GoNews Group).

Keributan pun terjadi antara kedua kelompok tersebut. Bahkan pengakuan massa, mereka sempat mendengar letusan senjata api. "Itu pengakuannya, makanya kita sekarang ini sedang ke lokasi melakukan Olah TKP untuk mendalaminya," jawab Yusup Sabtu siang.

"Akan kita selidiki, selonsong ini betul apa nggak, selongsong baru atau lama, nanti kita bawa ke Labfor untuk dicek. Ada dua (selonsong) yang diserahkan warga, lalu juga ada empat mata anak panah. Makanya untuk memastikan di mana warga menemukan selonsong itu, kita lakukan Olah TKP sekarang," ucapnya.

Hasil keterangan masyarakat kepada polisi, keributan puluhan warga ini terjadi akibat sengketa lahan, di mana di sana juga ada perusahaan, PT MAI. "Kita koordinasi dengan Polres di Tapsel, kita minta kedua warga jangan terprovokasi. Yang jelas saat ini situasi sudah kondusif," lanjut Kapolres.

"Kita berusaha menetralisir suasana, menghimbau warga menahan diri, termasuk Polres di Tapsel supaya dilakukan penggalangan massa. Kita juga mendorong Pemda menyelesaikan tapal batas tersebut," tukas Yusup. ***