RANTAU PERAPAT - Nelayan di kawasan pesisir pantai Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, tidak dpat melaut karena masih menunggu penangguhan tentang alat penempatan dan alat bantu penangkapan ikan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara. Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Labuhanbatu, Hasan Harahap, di Rantauprapat, Senin, mengatakan, sudah 20 hari lebih nelayan di Labuhanbatu tidak melakukan aktifitas melaut. Akibatnya dirasakan sangat berdampak pada kebutuhan ekonomi rumah tangga mereka dan berharap masalah itu cepat selesai.

"Kami sudah mengutus perwakilan nelayan dari HNSI ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara untuk bernegosiasi tentang keluhan nelayan itu," katanya.
 
Menurut dia, hasil penangguhan itu penting adanya, sembari menunggu perubahan alat penangkap ikan dan alat pembantu penangkapan ikan lainya.
 
Untuk itu, Hasan berharahap penangguhan itu di kabulkan selama 2 bulan dan hasil tangkapan ikan untuk modal membeli peralatan, demi keberlangsungan ekonomi masyarakat nelayan di daerahnya.