JAKARTA- WIN-Way yang sering dipersepsikan sebagai spirit budaya kerja Wonderful Indonesia Way di Kemenpar mulai menemukan jalan. 3S yakni, Solid, Speed dan Smart yang dikreasi Menpar Arief Yahya juga tidak serta merta datang dari kitab suci atau buku pelajaran.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Pariwisata Ri, Arief Yahya, Kamis, (18/02/2016) di Jakarta. "Itu pengendapan dari proses yang panjang," kata Arief Yahya.

Menurutnya, kata budaya kerja cepat, kerja kompak, kerja pintar dan berorientasi pada hasil itulah yang menjadi pedoman. Contohnya adalah cara menjaga kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata.

Melalui Deputi Kelembagaan Kemenpar Indonesia, sebanyak 35 ribu SDM saat ini sedang digenjot kualitasnya agar mampu menyambut wisatawan dan menghadapi perkembangan global Pariwisata dunia.

"Untuk itu, kami juga bekerjasama dengan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi, Red) untuk menjalankan program ini, dan kami memfasilitasi serta mendanai program mereka, agar mampu bersaing dengan baik di kondisi Pariwisata Indonesia terkini," ujar Deputi Kelembagaan Pariwisata Ahman Sya.

Kata Ahman, saat ini ada 35 ribu SDM dari berbagai profesi, sedang melaksanakan uji kompetensi dari berbagai profesi di seluruh Indonesia. "Terutama di tiga great yang kami maksimalkan, tiga great itu adalah Batam, great Jakarta dan great Bali," jelasnya.

Untuk spesifikasi jumlahnya, masih kata Ahman, di Bali sendiri sebanyak 11.150 orang, di Jakarta 15.650  orang. Sedangkan di Batam uji kompentensi bekerjasama dengan LSP diikuti sebanyak 8.200 orang dari berbagai profesi. "Ini meningkat dua kali lipat dari tahun yang lalu, tahun lalu uji kompetensi SDM ini diikuti oleh 17.500 orang," kata Ahman.

Materi uji kompetensi pun, pihak Kemenpar terus meng-upgrade kondisi Pariwisata secara dewasa dan melihat perkembangan jaman yang terjadi. "Kami lakukan standarisasi yaitu menciptakan manusia yang siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA,Red), jangan sampai mereka kalah dari SDM negara lain," tukasnya.

Sementara, profesi-profesi yang saat ini digenjot oleh Kemenpar bekerjasama dengan LSP adalah, Hotel dan Restoran, Pemandu Perjalanan Wisata, Pelaku Spa, Jasa Boga, Tur Leader, Pemandu Ekowisata, Mice,  Pemandu Arung Jeram, Pemandu Selam, Pemandu Museum, dan Pemandu Out Bond.

Kementerian juga tidak menutup pihak lain dalam hal ini pihak swasta untuk melaksanakan uji kompetensi, meningkatan SDM profesi sama halnya yang sedangkan dilakukan oleh Kemenpar bekerjasama dengan LSP. "Namun tentunya kami memberikan benang merah, dan standarisasinya, terutama dalam menciptakan manusia Pariwisata yang siap menghadapi perubahan global di tanah air," tukas Ahman.

Uji kompetensi saat ini masih berlangsung di tiga great, salah satunya adalah, uji kompetensi supervisor Spa di Bali yang dilaksanakan pada tanggal 16-19 Februari 2016, bekerjasama dengan LSP Cohespa.

Selain itu, uji kompetensi Hotel dan Restoran di Bali dari tanggal 17 hingga 19 Februari 2016 bekerjasmaa dengan LSP Pariwisata Bali Indonesia. Selain itu, pelaksanaan sertifikasi kompetensi tenaga kerja bidang kepemanduan wisata yang dilaksana di Hotel Kartika Wijaya, Malang dan bekerjasama dengan LSP Parnas Surabaya. "Kami targetkan semua tercapai dan bisa selesai di bulan Juni,"tandasnya. (*/dnl)