PALAS - Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 dan publikasi hasil rapat koordinasi nasional (Rakornas) Tim Percepatan pemurunan Stunting RI,kasus anak stunting di Kabupaten Padanglawas (Palas) mengalami penurunan.

Hal itu disampaikan, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional(BKKBN) Hasto Wardoyo,melalui presrelis publikasi di kegiatan Rokornas, di Jakarta,Kamis(25/4/2024).

Kabupaten Palas dari prevalensi 35,8 persen tahun 2022 lalu, di tahun 2023 mengalami penurunan menjadi 17,70 persen sehingga Kabupaten Palas tidak lagi nomor 2 tertinggi kasus anak stunting di Provinsi Sumut.Hal ini berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Palas, Markia Hasibuan,SE didampingi Technical Assistant Satgas Stunting Kabupaten Padanglawas, Ahmad Sarifuddin Rambe mengatakan bahwa kasus anak stunting di Kabupaten Palas saat ini berada pada posisi 14 dari 33 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara.

"Alhamdulillah, ini berkat kerja sama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tahun 2023, komitmen dan kerja keras, kerja cerdas dan kerja tuntas semua OPD terkait yang di ketuai dan dikomandoi Sekretaris Daerah Palas, Arpan Nasution, S.Sos," kata Ahmad Sarifuddin Rambe,Sabtu(27/4/2024) di Sibuhuan.

Lebih lanjut Rambe menjelaskan, hal ini merupakan prestasi luar biasa,dimana Kabupaten Palas yang sebelum berada diposisi tertinggi nomor 2 se Sumut,mampu menurunkan prevalensi stunting dari 33 Kabupaten/kota se-Sumut.

Kata Rambe,artinya selama satu tahun ini,Kabupaten Palas berhasil menurunkan 18.10 persen dan hasilnya menempatkan Kabupaten Palas menjadi dibawah prevalensi Provinsi Sumatera Utara 18.90 persen,

"Kabupaten Palas berhasil melakukan penurunan prevalensi stunting terbaik 3 se-Provinsi Sumut dibawah Tapsel 23,8 persen dan Kota Tanjung Balai sebesar 21,20 persen," terangnya.

Hal senada juga disampaikan, Sekda Arpan Nasution,S.Sos, selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Palas.

Ia mengucapkan, terima kasih kepada OPD terkait, Camat, Kepala Puskesmas, koordinator PLKB, Kepala Desa se-Palas serta Kader kesehatan atas segala upaya dan kerja keras melakukan penurunan kasus stunting di Kabupaten Palas.

Menanggapi keberhasilan penurunan kasus stunting tersebut, Pj. Bupati Palas, Dr. Edy Junaedi Harahap, S.STP., M.Si memberikan Apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras membuat capaian prevalensi stunting Palas turun 18.10 persen sesuai target yang dicanangkan ketika rembuk stunting tahun lalu.

"Menyikapi kasus stunting di angka tertinggi di Provinsi Sumut, Pemkab Palas memandang serius sehingga berbagai upaya dilakukan dengan semaksimal mungkin," ucapnya.

"Alhamdulillah kita telah menurunkan angka prevalensi stunting dari tahun lalu," katanya.

Ia berharap, TPPS yang dibentuk bisa mencapai target nasional 14 persen di Tahun 2024 ini.Diyakini TPPS Kabupaten Palas mampu tuntaskan kasus stunting di daerah ini.

Pj Bupati meminta, sinergi dan kolaborasi serta akselerasi semua pihak, baik itu masyarakat, swasta, organisasi non pemerintah, dunia usaha, dunia kerja, perguruan tinggi, serta pihak-pihak lainnya terus membangun sinergi.

"Mari kita tungkatkan gerakan bapak asuh anak stunting hingga semua balita stunting memiliki bapak asuh anak stunting ditahun ini," pungkasnya.