TOBA- Diberitakannya 
informasi tuan rumah F1H2O dan Aquabike 2025 pindah ke Kabupaten Samosir, mengakibatkan oknum pejabat Dinas Pemkab Toba uring - uringan dan kepanasan.
Akibatnya seorang oknum wartawan menerima SMS WhatsApp yang disinyalir isinya bernada ancaman dari salah seorang oknum pejabat Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Toba.
 
Informasi Kabupaten Samosir menjadi tuan rumah penyelenggara Event F1H2O dan Aquabike 2025 diketahui disampaikan dalam vedeo conference Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia dengan agenda Rapat Koordinasi isu dan tindak lanjut DPSP Danau Toba pada Maret 2024 yang dipimpin Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Odo R.M. Manuhutu 
 
Rapat yang digelar daring ini membahas, perkembangan investasi dan pembangunan infrastruktur dilahan otorita, Percepatan pembangunan Bandara Sibisa dan Evaluasi penyelenggaraan event dengan peserta rapat koordinasi dari berbagai Kementerian terkait dan Dinas terkait dari Prov Sumut berikut Bupati ke 8 daerah Kabupaten se kawasan Danau Toba.
 
Dugaan pengancaman ini dialami seorang jurnalis wartawan media online mistar.id, yang bertugas di Kabupaten Toba Nimrot Acon Sirait yang membuat tulisan berita berjudul "Pemkab Toba Kurang Profesional, Tuan Rumah F1H2O dan Aquabike Pindah Ke Samosir" yang terbit pada hari Rabu, 27 Maret 2027.
 
Acon Sirait saat dikonfirmasi Kamis, (28/3/2024) menuturkan, terkait pemberitaan hasil rapat dari zoom yang kita dengarkan dan ada rekamannya sama kita.ucap Nimrot Acon Siariat mengawali.
 
Atas pemberitaan tersebut mungkin Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab.Toba tidak terima makanya beliau mengirimkan sms WhatsApp (WA) dengan nada mengancam yakni "lihat kedepan dan jangan menyesal" itu sms whatsApp nya ke HP saya.tutur Nimrot Acon Sirait.
 
Atas SMS WhatsApp tersebut saya berpikir, menyesal dalam bidang apanya???..dengan nada ancaman itu, saya berprinsip, ada apa dengan saya di kemudian hari, itu akan menjadi tanggung jawab Kadis Pariwisata Rusti.sebut Nimrot Acon.
 
Lanjutnya, sekaitan dengan adanya sms WhatsApp bernada ancaman tersebut, saya akan berkoordinasi dengan pimpinan saya demi keselamatan saya kedepannya.dan kemungkinan akan berupaya ke jalur Hukum, ini ada rencana dan berbicara dengan teman teman wartawan di Toba.
 
Disebutkan Nimrot Acon Sirait, SMS WhatsApp Kadis Pariwisata Kab Toba bernada ancaman itu diterimanya Rabu malam.
 
Awal mula keluarnya bahasa SMS WhatsApp bernada ancaman tersebut dari oknum pejabat Toba itu disebutkan Nimrot Acon, sebelumnya saya datang ke ruangannya berniat untuk konfirmasi masalah Destinasi atau masalah kerusakan lokasi pariwisata di tepian pantai Danau Toba yang ada di Kabupaten Toba.saat itu ada disana Bilhot, dan dia cerita.
 
Tiba tiba dia bersuara, ehh... Nimrot...saya baru zoom dari Kementerian masalah perpindahan Aquabike dan F1H2O ke Samosir.
 
Lantas saya sambut dan berkata, ini menarik ibu untuk diberitakan, jawab Ibu itu "jangan dululah", tetapi saya tidak terima, sebagai naluri seorang wartawan saya langsung hidupkan rekaman, pada saat itu ibu kadis sedang berbicara dengan Assisten 2 Jonni Lubis melalui bertelepon, di kesempatan itulah diungkapkan banyak hal.
 
Namun saat itu ibu Kadis ngak terima dan berkata "janganlah saya nara sumber, kalau ngak Asisten 2 saja.langsung saya kejar Assisten 2 namun tidak berada di tempat (kantornya). terus saya kejar ke kantor Dinas Perkim karena beliau juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkim Kab.Toba, toh juga tidak ditempat. hingga saya telpon berulang kali tidak juga diangkat, rupanya nomor beliau sudah ganti, dan nomornya saya minta dari ajudan Assinten 2 tak ada dan ternyata benar nomornya sudah ganti.terang Nimrot Acon.
 
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab Toba Rusti Hutapea saat di konfirmasi dorstop berdampingan dengan Bupati Toba Poltak Sitorus turut didampingi beberapa jajaran pejabat sekretariat Pemkab Toba Kamis, (28/3/2024) sekaitan dengan SMS WhatsApp (WA) yang dikirirmkannya kepada oknum Wartawan yang dituding bernada ancaman mengatakan, pemberitaan itu tanpa persetujuan saya, kemudian saya tidak ada mengancam. hubungan saya dengan beliau sebagai wartawan selama ini baik.ungkapnya.
 
Saat itu dia bertamu ke ruangan saya dari jam 2 siang dan kita layani sebagaimana pertemanan kita dengan media.apa kita tidak berteman...??..itu saja intinya.kata Rusti.
 
Lanjutnya, Menurut saya itu tidak mengancam.terkait adanya sikap dari korban akan melaporkan ke ranah Hukum disebutkan Rusti, sejauh ini saya berpikir dan bersikap postif kepada beliau, tidak ada yang mengancam atau apa, karena selama ini saya menganggap teman, jikalau menganggap saya sebagai lawan ya...nantilah...tetapi sampai saat ini saya masih berpikir postif sama beliau.ujar Rusti Hutapea Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab.Toba.