TOBA - Even F1H2O dan Aquabike yang telah 2 kali digelar (2023 dan 2024) di Kabupaten Toba dikabarkan akan berpindah lokasi pelaksanaan dengan tuan rumah Kabupaten Samosir. Padahal sesuai kontrak yang telah ditanda tangani pemerintah Kabupaten Toba yakni dalam penetapan Surat Keputusan (SK) Panitia Nasional untuk penyelenggaraan F1H2O tahun 2024 sampai 2027 di Kabupaten Toba.

Saat itu SK ditandatangani Menteri BUMN Erick Tohir, dikarenakan Menkomarves RI Luhut B Panjaitan sedang menjalani perawatan kesehatan di Singapore karena sakit.

Namun dikarenakan berbagai penilaian dan beberapa hal lainnya, Pihak Kementerian dan InJourney menilai Pemkab Toba kurang siap mendukung event F1H2O, oleh karenanya tuan rumah penyelenggara Event F1H2O sehingga penyelengggaran tahun 2025 berpindah ke Kabupaten Samosir.

Hal ini terungkap dalam rapat vedeo conference Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia dengan agenda Rapat Koordinasi isu dan tindak lanjut DPSP Danau Toba Maret 2024, Rabu (27/3/2024).

Rapat yang dipimpin Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Odo R.M. Manuhutu tersebut mengusunh agenda : Perkembangan investasi dan pembangunan infrastruktur dilahan otorita, percepatan pembangunan Bandara Sibisa dan evaluasi penyelenggaraan event.

Penilaian ini juga disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Odo R.M. Manuhutu pada hari kedua pagelaran Event F1H2O Sabtu, (2/3/2023) .

"Odo mengatakan, Kebersihan di Toba harus lebih ditingkatkan untuk memberikan rasa nyaman bagi pengunjung, khususnya wisatawan manca negara.

"Khususnya di event internasional yang kita gelar saat ini, artinya budaya bersih di Toba masih kurang diperhatikan," ujarnya.
 
Odo juga mengatakan persiapan untuk event F1H2O yang kedua kali di kabupaten Toba pada tahun 2024 dilaksanakan, dirasa belum mampu untuk menunjukkan kelasnya sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
 
Untuk menjual pariwisata tentu tidak cukup hanya sebatas menampilkan budaya, alam, kultur dan penampilan atraksi seni lainnya.
 
"Peranan pemkabnya harus lebih besar, kita akan lebih sering mengevaluasinya, karena kalau tidak kami di pemerintahan pusat harus juga mengevaluasi apakah tahun depan perlu mempertahankan disini atau pindah ketempat lain yang lebih kooperatif dan lebih siap mendukung event dan Destinasi pariwisata Super Prioritas Danau Toba," ujarnya.

Asisten 2 Pemerintah Kabupaten Toba Jonni Lubis,ST,MT ketika dikonfirmasi Kamis, (28/3/2024) menyebutkan, sesuai dengan rapat yang digelar terakhir, tuan rumah penyelenggara F1H2O di tahun 2025 adalah Kabupaten Samosir.

Untuk tuan rumah Aquabike Kabupaten Samosir, Simalungun, Dairi dan Kabupaten Karo. "

"Disitu tidak ada lagi Kabupaten Toba, itu benar, tetapi saya belum tau apa itu sudah menjadi ketetapan keputusan atau masih sebatas pembahasan di rapat," sebutnya.

Terkait hal ini, Pemkab Toba belum mengadakan rapat untuk pembahasannya. Sebab pimpinan (Bupati Toba) masih banyak kesibukan kerjanya hingga keluar daerah.

"Kita tetap berharap dan berkeinginan even ini tetap ada di Kabupaten Toba karena ini adalah salah satu daya tarik dan pendorong wisatawan hadir berkunjung ke Kabupaten Toba.untuk kedepan melalui keputusan pimpinan akan ada kita sampaikan beberapa informasi dan keputusan kepada pihak pihak terkait sekaitan dengan hal wacana tersebut," urainya.

"Jujur kita terkejut begitu mendengar Ivent F1H2O dan Aquabike untuk tuan rumah penyelenggara di tahun 2025 pindah ke Kabupaten Samosir," ujarnya.

Namun pihaknya berpikir positif, mungkin saja pemindahan tuan rumah karena event ini karena kawasan Danau Toba sesuai dengan penetapan Danau Toba salah satu DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas) Nasional dari 5 DPSP di Indonesia maka harus memperomosikan juga berbagai destinasi pariwisata di 8 daerah Kabupaten sekawasan Danau Toba melalui F1H2O dan Aquabike.

"Kita tidak tau, apakah dengan konteks pemindahan ini ke Kabupaten Samosir yang diwacanakan di rakor menjadi tuan rumah penyelenggara F1H2O dan Aquabike supaya semua kabupaten se kawasan Danau Toba terlibat atau karena ada kekurangan kekurangan, kita tidak tau pasti,"ucapnya.

Jika lanjutnya, ada berbagai kekurangan, seyogianya disampaikan kepada pemerintah untuk dilakukan evaluasi demi keberlangsungan event kedepannya.

Selanjutnya pihaknya akan meminta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia notulen rapat terkait berbagai hal yang dibahas dalam Rakor tersebut termasuk rekaman videonya (recordnya) untuk dievaluasi.

Hadir dalam rapat tersebut di antaranya, Bidang Perekenomian oleh Sekretaris Tim Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur prioritas Kemenko, Dirjend Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pemuda dan Olahraga oleh Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga.

Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kantor Staf Presiden oleh Deputi Infrastruktur, Energi dan Investasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana oleh Deputi Bidang Sistem dan Srategi, Bank Indonesia.

Kepala Kantor BI Sumut, Pemerintah Daerah, (Bupati Toba, Bupati Samosir, Bupati Dairi, Bupati Karo, Bupati Himbang Hasundutan, Bupati Tapanuli Utara, Bupati Pakpak Barat, Bupati Simalungun), Sekda Sumut, Kadis Perhubungan Sumut, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumut.

Kadis Lingkup dan Kehutanan Sumut, Panglima Kodam I/BB, Kapolda Sumut, Kejati Sumut, Kejaksaan Negeri Toba Samosir, Dirut PT.Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) dan Dirut PT.Perusahaan Listrik Negara (PLN).