DIA tidak gagah dan kekar secara fisik namun mampu mengalahkan yang mempunyai fisik gagah dan kekar dengar pikirannya. Dia itu tidak memiliki partai politik namun diusung partai politik dan pada akhirnya dia bisa mengalahkan partai politik pengusungnya.
 
Dia itu tidak pandai merangkai kata untuk menarik simpati masyarakat. Namun dengan aksi blusukannya bisa mematahkan rangkaian kata yang akhirnya dia menjadi populer di kalangan masyarakat.
 
Dia itu alumni kehutanan bukan alumni ilmu politik. Namun dia bisa mengubah paradigma "benar dan salah" menjadi "menang dan kalah" dalam realitas yang terjadi. 
 
Ia juga berhasil dan mampu memainkan kartu pragmatisme ke berbagai lapisan yang sebagai figur publik yang bisa disebut "The Maestro Of Politician Indonesia".
 
Figur tersebut tak lain tak bukan adalah Presiden RI ke 7,Ir.H.Joko Widodo yang telah menuliskan, mewarnai dan membuat corak politik Indonesia lebih hidup dari langkah-langkah dan kebijakan-kebijakan yang di putuskannya.
 
Sosok sederhana dan merakyat ini bisa dikatakan legenda, mitos atau sebuah cerita fiksi sebagai sosok yang berasal dari kaum bawah yang bisa mengalahkan ksatria-ksatria hebat.
 
Para elit purnawirawan ksatria-ksatria hebat juga mampu dirangkulnya dengan baik,bukan melalui jalur perang kontak-fisik namun dengan jalur perang kontak-politik tetapi selalu memenangkan percaturan politik.
 
Penulis adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Riau (UIR) yang juga Koordinator Wilayah Sumut - Aceh BADKO HMI (MPO) Sumbagtera