MEDAN – Pemilu seringkali diwarnai dengan konflik, kericuhan, dan perpecahan di masyarakat. Guna menghindari hal tersebut, masyarakat diajak untuk bijak dalam membagikan setiap informasi. “Pentingnya pemilu damai tidak bisa diabaikan, terlebih dengan kondisi masyarakat yang kian kompleks dan beragam," kata Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Viada Hafid dalan seminar 'Saring Sebelum Sharing: Wujudkan Pemilu Damai 2024' yang digelar 
melalui program Literasi Digital Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, baru-baru ini.
 
Dalam siaran persnya, Rabu (13/3/2024), Meutya Hafid menyebutkan kegiatan tersebut bekerjasama dengan Komisi I DPR RI.  
 
Masyarakat lanjutnya, penting untuk diingatkan menyaring informasi sebelum menyebarkannya, sehingga tidak terjebak dalam penyebaran berita bohong atau hoaks yang dapat memicu konflik.
 
“Kita juga diingatkan untuk menyaring sikap dan perilaku kita dalam menyikapi perbedaan pendapat, sehingga tidak terjebak dalam ujaran kebencian atau tindakan provokatif yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," tambahnya.
 
Meutya Hafid juga mengajak para peserta untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
 
“Dalam era digital seperti sekarang ini, penyebaran informasi lebih cepat dan luas melalui media sosial, oleh karena itu, kita perlu lebih selektif dalam membagikan informasi atau memposting sesuatu di media sosial. Pastikan informasi yang kita terima sudah diverifikasi kebenarannya sebelum kita menyebarkannya, sehingga kita tidak ikut serta dalam penyebaran berita palsu yang dapat menimbulkan kekacauan di masyarakat," imbuhnya.
 
Senada dengan Meutya Hafid,
Ari Ridwan Content Creator, menyebutkan media sosial dapat menyebarkan berbagai macam berita baik yang benar maupun tidak.
 
“Setiap individu juga perlu memiliki kesadaran akan pentingnya peran serta dalam menciptakan kondisi yang kondusif, dan setiap tindakan yang diambilnya tidak memicu konflik di masyarakat," ujarnya seraya berharap seluruh rakyat Indonesia dapat bersama-sama mengedepankan sikap bijak dan bertanggung jawab dalam menyikapi Pemilu 2024.