MEDAN - Observatorium Ilmu Falak (OIF) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dengan berbagai fasilitas teleskop canggih yang dimiliki menjadi titik pengamatan rukyatul (pemantauan hilal ) oleh Pemko Medan. Pemantauan dimulai dengan sesi dikusi di aula kampus pascasarjana di Jalan Denai, Medan, Minggu (10/3/2024) petang.
 
Pemerintah menjadikan OIF UMSU salah satu titik pengamatan hilal dari 3 titik pemantauan di Sumatera Utara yaitu satu di Barus dan dua di Kota Medan. Terdapat beberapa teleskop dan peralatan canggih astronomi yang dipersiapkan.
 
Pemantauan dihadiri Walikota Medan diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Medan, M Sofyan, M.Ap, Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP, Ketua MUI Medan, Dr. H. Hasan Matsum, MAg, Kepala Kantor Kemenag Kota Medan, Dr. H. Impun Siregar, MA, BMKG Deli Serdang, Ketua PDM Kota Medan, Maulana Siregar, MA serta pimpinan Ormas Islam lain se Kota Medan. 
 
Dalam paparannya, Kepala OIF UMSU, Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, menjelaskan, ketinggian hilal 00 derajat 16' dan elongasi 01 derajat 52'. Hal tersebut juga sudah dilakukan pembuktian secara melalui teleskop. 
 
Kemudian, dia menyampaikan berdasarkan perhitungan Muhammadiyah karena hilal sudah masuk 0 koma sekian derajat, maka Minggu malam 10 Maret 2024 terhitung telah memasuki 1 Ramadan 1445 H.
 
"Kalau berdasarkan perhitungan Muhammadiyah sudah masuk Ramadan, dan malam hari ini sudah mulai tarawih," ujarnya.
 
Sementara itu, M. Sofyan menyampaikan bahwasanya benar hilal belum terlihat saat ini. Namun, akan ada beberapa titik yang dilakukan penggabungan, akan menjadi rujukan untuk menentukan awal Ramadan. 
 
"Perbedaan-perbedaan itu hal biasa berdasarkan dasar-dasar keilmuan yang dimiliki. 
Rukyatul hilal ini pintu bagi umat islam dalam menentukan awal ramadan. Membuktikan bahwa umat islam serius melaksana hisab rukyat," kata Sofyan.
 
Selanjutnya, Rektor UMSU mengatakan bahwa pengamatan hilal di OIF UMSU merupakan agenda tahunan. Memfasilitasi pemantuan hilal menjadi bagian dari pengabdian kepada masyarakat. 
 
Kedepannya dia berharap, UMSU yang juga memiliki program studi Ilmu Falak dapat meningkatkan peralatan-pelatan dan SDM Ilmu Falak yang lebih baik lagi.
 
"Tentunya, momentum seperti ini telah dilaksanakan setiap tahun sejak 2017. Langkah kita merangkul setiap stakeholder. Diharapkan, fasilitas yang ada di OIF dapat berkembang lebih baik lagi sehingga dapat menjadi wadah pengabdian kepada masyarakat dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara," ujar Prof. Agussani.
 
Pelakaanaan pemantauan hilal di lantai tujuh gedung pascasarjana juga didukung oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).