MEDAN - Tim Hisab Rukyat (THR) Sumatera Utara, memaparkan terjadi perbedaan dalam penetapan 1 Ramadan 1445 H. Itu setelah tinggi hilal minumum 3 derjat diatas ufuk mar'iy dan elongasi bulan dan matahari 6,4 derjat, belum terpenuhi sebagai syarat Mabims. Karenanya, sebagian masyarakat akan memulai puasa Ramadan pada Senin (11/3) dan sebagian besar lainnya memulai ibadah puasa pada Selasa (12/3). 
 
"Marilah kita jadikan perbedaan ini sebagai rahmatan lil alamin disebkan karena adanya perbedaan landasan kriteria yang dijadikan sebagai pedoman dalam penetapan penanggalan syar'iy," ujar Ketua THR Sumut, H Ahmad Qosbi, di Anjungan Lantai 9 Kantor Gubernur Sumut, Minggu (10/3/2024). 
 
Lebih lanjut kata Qosbi, hasil observasi rukyatul hilal awal Ramadan ini, selanjutnya akan dilaporkan kepada Menteri Agama sebagai bahan pertimbangan sidang penetapan istbat. 
 
"Atas nama pribadi dan keluarga besar Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, kami mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 1445 H," pungkasnya. 
 
Ia berharap, ukhuwah Islamiyah tetap terjalin dengan baik dan terbinanya suasana kesejukan ditengah perbedaan penetapan awal ramadan. 
 
Sementara itu, anggota tim ahli THR Sumut, H Arso mengatakan, hasil rukyat ini akan di rekomendasikan ke Menteri Agama karena hilal tidak tidak berhasil di rukyah. 
 
"Maka berkenaan menetapkan jatuhnya 1 Ramadan 1445 H pada hari Selasa tanggal 12 Maret 2024, berdasarkan Istikmal Syakban 30 hari," katanya.