TOBA - Bupati Toba, Poltak Sitorus ingin nantinya seni budaya kearifan lokal Batak Toba tidak hanya menjadi 'side event' saja tapi hendaknya bisa melaksanakan ajang seni budaya sendiri yang diminati wisatawan manca negara atau bisa go internasional.


Hal itu dicetuskan saat wawancara langsung dengan GoSumut pada kegiatan media briefing F1PowerBoat di kantor Bupati Toba, Jum'at (1/3/2024)

Untuk hal ini kata Poltak, pemerintah Kabupaten Toba melihat budaya tradisional di Toba secara holistik, baik kearifan budaya lokalnya, juga alam wisata dengan spotnya.

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, saat ini Pemkab Toba sedang membangun dan mengevaluasi serta menggali budaya yang bisa menjadi daya tarik untuk mengundang wisatawan manca negara agar mau datang ke Indonesia khususnya wilayah Toba.

"Begitu banyak seni budaya tradisional di Toba ini yang sangat menarik, bercerita tentang etika cara berkehidupan yang menjadi panutan serta mengedukasi masyarakat sejak dulu." Kata Poltak yang berharap event budaya ini kelak bisa berdiri sendiri sebagai event besar yang mendunia.

Bahkan sambungnya, kita bisa membuat program kegiatan perlombaan seni budaya untuk kalangan pelajar yang dikemas lewat cerita sejarah budaya kita. Ini akan menarik menjadi pembelajaran bahwa sejak dulu nenek moyang kita sudah mengajarkan bagaimana berseni dan berbudaya yang baik dan santun, lanjutnya seperti budaya Batak "Mambaringini" yakni, mencari jodoh untuk teman hidup/menjadi istri dengan cara menyematkan pucuk beringin ke rambut/sanggul seorang anak gadis.

Ini dilakukan di suatu acara pesta adat Batak yang diiriigi gondang batak sada bangunan (alat musik batak tradisional) dengan alunan atau irama gondang tertentu dan khas untuk kaum muda mudi, secara khusus di acara pesta Gondang Batak Naposo Bulung (pesta gondang batak kaum muda/mudi).

Menurut Poltak, di era modern saat ini, budaya tradisional kita sudah mulai terlupakan. Untuk itu katanya kita akan coba galakkan kembali melalui para generasi muda untuk mendukung pentas seni budaya Batak Toba di tiap wilayah dan desa se-kabupaten Toba.

Kita rencanakan di perayaan HUT RI tahun 2024 yang akan datang akan kita coba tampilkan perlombaan pentas seni tradisonal budaya Batak Toba. Melalui acara ini akan kita galakkan masyarakat untuk memunculkan berbagai seni budaya Batak termasuk aneka menu masakan tradisionalnya.

Sebelum 17 Agustus nanti akan kita buat pra pentas seni budaya Batak tradisional, seperti Opera Batak yang didalamnya ada berisi pelajaran moral bagi masyarakat luas khususnya bagi anak anak karena dalam penampilannya mempertunjukkan akting dengan sebuah kisah/cerita kejadian dimasa lalu yang mengandung pembelajaran bagi setiap orang.

Salah satunya kisah heroik si Mardan yang menurut kisahnya malu mengakui ibu kandungnya yang miskin dan tua renta yang berpakaian lusuh dan compang camping, dikarenakan dia menantu seorang saudagar kaya raya dan tekenal memiliki istri yang cantik jelita. Akibatnya dia malu mengakui ibu kandungnya di depan istri, mertua dan khlayak ramai oleh karena kemiskinan ibunya.

Akibat tangis dan doa ibunya yang sangat terpukul dan kecewa akhirnya dia pun dikutuk menjadi batu. Bila hal ini ditampilkan dalam seni opera tentu akan menjadi sebuah pelajaran bagi anak diera jaman canggih saat ini.

Terkait dengan beberapa sanggar seni yang ada di Kabupaten Toba yang tidak terfungsikan degan baik disetiap ada event besar di Toba, Poltak Sitorus mengatakan, akan dihidupkan kembali dengan menggelar berbagai pra event, tentunya dengan menggandeng Dinas Pariwisata Kabupaten Toba.

"Kita akan bangkitkan mereka dan kita harus bergerak lewat Dinas Pariwisata dan harus tampil di berbagai acara dan perayaan. Juga melakukan seleksi kualitas dengan berbagai karakter. Seperti di masyarakat Toba dalam sikap kesehariannya dalam bekerja ada istilah Hibas (gesit, cekatan dan lincah/lihai), Padot (rajin dan tekun, pekerja keras), Togos (Kuat, sehat dan pekerja keras). Hal ini hendaknya bisa di tampilkan dalam pentas seni opera." tambahnya.

"Untuk kedepan kita akan buat berbagai jenis kegiatan lomba pentas seni tradisional di tingkat SD, SMP untuk menghidupkan atraksi seni budaya pariwisata tradisional di Toba.

Dalam hal ini saya sampaikan, Pemkab Toba telah mulai melaksanakannya dengan menggelar lomba masakan tradisonal Batak Toba di perayaah HUT Pemkab Toba yang ke - 25 tahun 2024. Event ini harus benar-benar murni memanfaatkan potensi daerah, dengan menggunakan bumbu-bumbu dan bahan-bahannya dari daerah atau desanya sendiri.

Kemudian ada juga lomba seni tari dengan konsep lagu "Torus Pature" jelasnya
Kita lakukan ini sambungnya, sebagai improvisasi tentang kebaikan terus menerus didalam diri kita. Melalui tampilan ini akan menunjukkan karakter orang batak sesungguhnya, yang keras, tegas dan gigih.