MEDAN - Orang tua dan guru inklusi memiliki peran hebat dalam mendidik dan melihat bakat maupun potensi dalam diri anak-anak berkebutuhan khusus. Hal ini diungkapkan Ketua TP PKK Medan Kahiyang Ayu Bobby Nasution membuka perhelatan Gebyar Anak Spesial, Senin (5/2/2024) di Kampus II Universitas Medan Area (UMA). 
 
Kegiatan yang berkenaan dengan peringatan Hari Disabilitas itu dimeriahkan berbagai perlombaan yang diikuti anak-anak berkebutuhan khusus, antara lain menyanyi, fashion show, baca puisi, dan mewarnai.
“Kita dapat melihat bakat anak-anak spesial, mereka bernyanyi, membaca puisi, menari. Tentu potensi ini tidak akan berkembang tanpa dukungan orang tua dan guru inklusi,” ungkapnya.
 
Acara ini dihadiri antara lain Rektor UMA Prof. Dr. Dadan Ramdan, Direktur Pasca Sarjana Prof. Dr. Retna Astuti Kuswardani, Ketua Prodi Magister Psikologi Dr. Suryani Harjo, Ketua Dharma Wanita Persatuan Medan Ismiralda Wiriya Alrahman.
“Perhelatan ini menjadi wadah pendampingan bagi orang tua anak-anak spesial ini,” ungkapnya.
Bunda PAUD Kota Medan ini mengatakan, anak-anak berkebutuhan khusus ini juga berhak mendapatkan pendidikan, bermain, dan bersosialisasi.  
 
Orang tua dan guru inklusi, lanjutnya, berperan penting dalam memenuhi hak anak-anak berkebutuhan khusus ini.
Dalam perhelatan ini, anak-anak down sindrom unjuk kebolehan. Ada yang menari tor-tor, membaca puisi. 
Kahiyang yang menyaksikan penampilan anak-anak berkebutuhan khusus ini tampak terharu.
Pada kesempatan itu, Kahiyang juga memberikan bingkisan kepada sepuluh perwakilan anak-anak berkebutuhan khusus tersebut.