BATUBARA - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Batu Bara, Amru Siregar mengklarifikasi atas beredarnya video dan rekaman suara di media sosial yang menampilkan fotonya serta rekaman suara yang mendukung salah satu calon dengan nomor 02. Video tersebut tidak hanya menampilkan foto Kajari, melainkan juga ada foto Kapolres Batu Bara, Pj Bupati Batu Bara dan Dandim 02/08 Asahan.
 
Dalam video tersebut, terdengar rekaman percakapan dengan logat Daerah Batu Bara yang membahas bagaimana memenangkan salah satu dengan nomor urut 02.
 
Adapun rekaman suara itu, diduga dari sejumlah Kepala Desa namun tidak terdengar nama desa manapun.
 
Kepala Kejari Batu Bara Amru Siregar mengatakan, video viral yang menampilkan fotonya itu baru diketahuinya dari salah seorang anggotanya.
 
Amru juga memastikan rekaman suara tersebut bukan suaranya dan Ia menilai rekaman suara tersebut fitnah dan tidak mengandung fakta serta kebenaran.
 
"Bukan suara saya, saya pastikan 100 persen bukan suara saya," kata Amru, Minggu (14/1/2024).
 
Amru juga meminta kepada pihak penyebar video dan rekaman suara yang Ia anggap sudah mencoreng nama institusi Kejaksaan untuk memberikan permintaan maaf secara terbuka.
 
"Apabila tidak memberikan permintaan maaf secara terbuka dalam jangka waktu 1 x 24 jam, maka kami akan melaporkan ke pihak berwajib," tegas Amru.
 
Adapun isi rekaman percakapan di dalam video yang sudah dikutip, sebagai berikut:
 
"Jadi untuk kepala desa, ini langsung aja, kita diarahkan ke 02. Itu judul yang pertama. Tidak ada cerita lain, tidak ada cerita alasan apapun, menangkan 02 di desa masing-masing," kata seseorang dalam rekaman suara itu.
 
Dalam percakapan juga terdengar membahas sejumlah nilai uang.
 
"Terkait masalah peluru, itu masih diupayakan dengan izin supaya sebelum pilpres keluar, dengan catatan Rp 100 ribu dikeluarkan uang dari situ. Dan dari dana desa itu, 50 untuk dikirimkan ke sana, untuk mereka pergunakan. Penggunaan untuk apalah serangan sama mereka. Itu ada penggunaannya nanti, Pj disitu, Kapolres disitu, Dandim disitu dan Kajari disitu, penggunaannya itu. Penggunaan untuk pilpres," cetus seseorang dalam Video.
 
"Operasionalnya operasional mereka, jadi yang 50. Tinggal di desa, dan ini macam tahun lalu, kan udah tau-taulah itu seniorkan. Dan ini, mudah-mudahan tidak ada pemeriksaan terkait 2024," 
 
"Karena itu udah komitmen tidak ada pemeriksaan, tapi dengan catatan, ya kitapun harus komitmen jugalah. Jangan nanti macam tahun-tahun kemarin, siram-siram katanya, siram 10, masuk 40. Kalah juga, kalah ya tak disiram,"
 
"Ya kan, kalau macam desa awak bisalah, ya kan, kalau memang awak pula tak pakai duit bisa bayarin. Makanya, untuk itu, besok digenjotlah, kalau kita udah berbicara itu jangan jadi korban," 
 
"Aku, kalau sudah siap Pilpres 2 botol inpus aku boli," kata seseorang di dalam rekaman.