TAPUT - Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC-GMNI) Tapanuli Utara (Taput) menegaskan siap mengawal Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sehingga diharapkan proses demokrasi tersebut berjalan dengan lancar dan sebagaimana amanah undang-undang.

Hal itu ditegaskan Ketua DPC GMNI Taput Hendra Siregar saat beraudiensi ke Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Taput pada hari Selasa, (9/1/2024).

Kehadiran Hendra didampingi Sekretaris Cabang Sioraja Purba, Wakabid Agitasi Propaganda dan Politik Garson Siregar dan kader GMNI Taput Hisar Lumban Raja.

Para pengurus diterima langsung oleh Kordinator Divisi (Kordiv) Hukum, Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Taput, Kopman Pasaribu SH MH.

"Kami GMNI Taput siap mengawal pemilu 2024 demi melanggengkan cita cita GMNI untuk terpilihnya pemimpin pemimpin bangsa yang punya spirit keberpihakan kepada kaum proletar," ujar Hendra Siregar, JUmat, (12/1/2024).

Hendra menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk membangun silaturahmi antara GMNI dengan Bawaslu Taput.

Dalam pertemuan ini, GMNI berbincang seputar pemilu 2024, berdikusi tentang gerakan dan sesekali berbincang tentang idiologi marhaenis.

Sekretaris DPC GMNI Taput Sioraja Purba menambahkan, sebagai organsasi mahasiswa GMNI juga siap melakukan pengawasan secara partisipatif.

"Mahasiswa dan pemuda memiliki peran yang sama dalam menyukseskan perhelatan ini. Untuk itu, kita juga bakal bergerak kebawah bersama-sama membantu kinerja Bawaslu turut melakukan pengawasan secara partisipatif baik itu dilingkungan kampus, maupun ditempat tinggal kami masing-masing," terang Sioraja Purba.

Sementara itu, Kopman Pasaribu mengapresiasi keperdulian DPC GMNI Taput yang ikut ambil bagian menyukseskan perhelatan limatahuan ini.

Menurutnya, masyarakat dan organ-organ kemahasiswaan memiliki tanggung jawab yang sama untuk berperan aktif menyukseskan pemilu yang damai sebagaimana amanah undang-undang.

Mantan ketua KPU Taput ini pun berharap agar DPC GMNI Taput untuk terus melakukan kaderisasi didalam maupun diluar kabupaten Taput.

"Tujuannya agar melahirkan mahasiswa-mahasisi yang peduli dengan bangsa dan memahami idiologi marhaenisme," pungkas Kopman.