MEDAN - PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Sumatera melalui PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Sumbagut memberikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Sumatera Utara. Sabtu (30/12). Program-program yang dihadirkan oleh PLN UIP3B Sumatera merupakan bentuk kepedulian dalam mendukung peningkatan kapasitas masyarakat, seperti hasilnya PLN membangun program desa berdaya di Kelurahan Sei Mati. Program yang berfokus pada tiga pilar yaitu sosial, lingkungan dan ekonomi.

Program desa berdaya diawali dengan audiensi pihak PLN UIP3B Sumatera ke kantor Kecamatan Medan Labuhan sebagai bentuk persiapan kegiatan dan komunikasi antara PLN dengan stakeholder. Selain itu PLN UIP3B Sumatera juga melakukan assessment kepada warga Kelurahan Sei Mati untuk melihat potensi apa yang dapat dikembangkan dan dapat mendorong pembangunan desa serta pembangunan Sumber Daya Masyarakat (SDM).

Fokus program hasil dari assessment yang dilakuken oleh PLN UIP3B Sumatera berfokus kepada isu sosial diantaranya pembanguan depot air sebagai jawaban dari kesulitan air di kalangan masyarakat Kelurahan Sei Mati. Depot air yang difasilitasi oleh PLN tersebut dapat diakses dengan mudah oleh seluruh kalangan warga setempat.

Untuk pilar ekonomi, PLN UIP3B Sumatera juga memberikan perhatian lewat Kelompok Tani Tambak Udang Sejatera dengan memberikan dukungan lewat penyediaan perahu sebagai sarana dalam meningkatan hasil panen. Selama ini petani tambak udang harus menyewa perahu untuk melakukan pengangkatan hasil panen yang akan dijual.

Program yang dihadirkan oleh PLN ini juga berharap memberikan dampak ekonomi untuk setiap penerima dan pelaku dalam program tersebut. PLN UIP3B Sumatera diwakili Aimanuddinil Bilad selaku Assistant Manager Operasi PLN UP2B Sumatera mengatakan “melalui program TJSL yang diberikan di Kelurahan Sei Mati adalah bentuk kepedulian PLN untuk meningkatkan sumberdaya masyarakat dan dapat meningkatkan kesejahteraan di lingkungan Kelurahan Sei Mati. Selain pemberian program, kami dari pihak PLN juga melakukan pendampingan dan pelatihan untuk Kelompok Tani Tambak Udang dan UMKM Baby Nila Crispy. Untuk peningkatakan SDM diperlukan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dari masyarakat itu sendiri” ungkapnya.

Selain itu Selamat selaku ketua Kelompok Tani Tambak Udang Sejahtera juga sangat berterimakasi kepada PLN yang sudah peduli kepada masyarakat yang ada di Kelurahan Sei Mati yang bisa merasakan manfaat secara kelompok maupun individu.

“Program bantuan pemberian perahu untuk kelompok tambak dan sekaligus pelatihan operasi dan perawatan juga memberikan dampak yang signifikan untuk kami petani tambak. Karena selama ini kami untuk melakukan panen harus mengeluarkan biaya sewa perahu dan itu diambil dari hasil panen udang tersebut. Setelah adanya perahu kami sudah bisa menghemat ongkos sewa perahu dan mengalokasikan untuk hal lain dalam hal peningkatan hasil panen” tambahnya.

Selain itu PLN juga fokus pada isu lingkungan, dimana keresahan Kelompok Tani Tambak Udang yang ada di Kelurahan Sei Mati terhadap limbah baby ikan nila yang didapati saat panen udang. Baby ikan nila tersebut tidak memiliki nilai jual sehingga sering kali petani tambak membuangnya karena tidak dapat di jual ke pasar ikan. Diawali dengan keresahan oleh para petani tersebut, PLN menginisiasi program Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Baby Nila Crispy yang diisi oleh 7 perempuan yang dibentuk dalam satu kelompok. Baby ikan nila yang dianggap limbah tersebut maka di dalam kelompok UMKM ini diolah menjadi makanan siap konsumsi yang berbentuk keripik ikan.


PLN UIP3B Sumatera juga memberikan pelatihan dalam pengolahan, pengemasan hingga pemasaran. UMKM Baby Nila Crispy ini harapkan dapat menampung baby ikan-ikan nila buangan dari petani yang awalnya hanya memiliki nilai yang sangat rendah menjadi bernilai ekonomis. Program yang hadir karena isu lingkungan yang akhirnya diurai menjadi program ekonomi yang bernilai tinggi.

Loli Gunali selaku pendamping yang dipilih oleh PLN UIP3B Sumatera memberikan pelatihan kepada kelompok UMKM guna mendapatkan hasil keripik yang bisa mendapatkan nilai jual “di kelompok kita berikan pelatihan cara pembuatan dan melakukan uji coba rasa agar baby nila yang diolah mendapat tempat di lidah masyarakat” katanya.

UMKM Baby Nila Crispy begitu sebutannya di kalangan para kelompok, yang dimana usaha ini yang ingin terus dijalankan agar dapat menambah pendapatan untuk para masing-masing peserta. Berawal dari tiap peserta yang tidak mengetahui cara membuatnya hingga saat ini para kelompok sudah bisa menghasilkan pendapatan dari program ini.

“Kami sangat bersyukur mendapatkan program ini, dapat menambah pendapat kami sebagai seorang perempuan. Selain mendapatkan kemampuan pembuatan keripik baby nila crispy, kami juga bisa menjualnya. Dan apabila ini terus berjalan, bisa saja produk ini menambah nilai tersendiri untuk Kelurahan Sei Mati,” harap Nur Aisyah.