PALAS - Hasil Musyawarah Daerah (Musda) ke IV, Dewan Pimpinan (DP) MUI Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Padanglawas, H.Ismail Nasution, Lc.M.TH, secara aklamasi kembali terpilih memimpin untuk masa khidmat 5 tahun kedepan.


Kegiatan Musda MUI ke IV mengusung tema "Meneguhkan Komitmen Ulama sebagai Siraj Al Ummah dan Perekat Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah dan Basyariah" berlangsung di Aula Hotel Al Marwah Sibuhuan, Selasa (19/12/2023).

Musda ke IV MUI Kabupaten Palas dihadiri, Ketua MUI Provinsi Sumut,Dr. H. Maratua Simanjuntak dan Sekretarisnya, Prof. Dr. H. Asmuni dan Ketua dan pengurus MUI Kecamatan, Pimpinan Pondok Pesantren, pengurus Baznas, dan Ormas Islam.

"Musda MUI ini diharapkan dilaksanakan secara musyawarah dan mufakat sebagai bentuk kebersamaan," harap Ketua Provinsi Sumut, Dr.H.Maratua Simanjuntak.

Musda dilaksanakan sekali dalam 5 tahunan sesuai ART. Musda merupakan musyawarah tertinggi, untuk mengevaluasi program, menyusun program lima tahun ke depan dan memilih ketua lima tahun ke depan.

Ketua DP MUI Kabupaten Palas terpilih, H.Ismail Nasution,Lc.M.TH menyampaikan, berdirinya Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 17 Rajab 1395 Hijriah bertepatan dengan tanggal 26 Juli 1975 Miladiyah adalah rahmat Allah SWT kepada bangsa Indonesia yang patut disyukuri.

Dikatakan, ulama dan umaroh memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan suatu daerah.

"Jika hubungan ulama dan umaroh dalam suatu daerah itu baik, maka daerah itu akan menjadi baik. Di mana ulama akan hadir memberikan kesejukan," katanya.

Kata H.Ismail, MUI adalah wadah musyawarah ulama, zuama dan cendikiawan muslim sebagai tenda besar umat Islam, sebagai shadiqul hukumah dan khadimul ummah.

Ia menambahkan, MUI mempunyai banyak peran dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.

"MUI juga sebagai Ahli Waris Tugas Para Nabi (Waratsat al-anbiya), Sebagai Pemberi Fatwa(Mufti) sebagai pembimbing dan pelayan umat (Ra'iy wa Khadim al
ummah) dan juga sebagai penegak amar markruf dan nahyi munkar," tambahnya.

Ismail menambahkan, MUI juga sebagai
pelopor gerakan tajdid dan pelopor gerakan perbaikan umat (Ishlah al Ummah) serta pengemban kepemimpinan umat (Qiyadah al-ummah).

Sejak struktural MUI Palas diberi amanah 30 Desember 2018 lalu, kataya, sedaya mampu telah melaksanakan peran MUI untuk penegak amar markrufdan nahyi munkar.

Dia mengakui, masih banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan sebagai pelayan ummat.

"Atas nama pribadi dan mewakili MUI Palas masa khidmat 2019-2023,memohon maaf atas segala kekurangan. Dengan harapan kedepan akan lebih baik," terangnya.

"Saya atas nama pribadi dan mewakili MUI Padang Lawas masa khidmat 2019-2023 memohon maaf atas segala kekurangan. Tentu harapan kita kedepan, siapapun yang akan ditunjuk untuk menakhodai MUI Kabupaten Padang Lawas lima tahun ke depan," tukasnya.