PALAS - Dr. Sihar P.H. Sitorus, BSBA., M.B.A, anggota DPR RI Komisi XI yang membidangi keuangan dan ekonomi dari  Fraksi PDI Perjuangan bersilaturahmi dengan Tokoh Adat, Tokoh Agama serta masyarakat Kabupaten Padanglawas (Palas) di Desa Sialambue, Kecamatan Barumun, Selasa (12/12/2023). "Mari lestarikan budaya dalam membangum persaudaraan untuk memperkokoh nusantara melalui pertemuan silaturahmi," kata Sihar PH Sitorus mengawali sambutannya.

Menurutnya, memaknai konteks silaturhami hari ini, kenapa demikian karena peninggalan leluhur kita bersamaan dalam melestarikan budaya.

Ketika kita duduk di tempat ini, lanjutnya, maka otomatis kita menyuarakan perdamaian dan persaudaraan lestari.

Kata Sihar, melalui Lintas Etnis Nusantara (LEN) ini, kita kembali mengali apa yang menjadi peninggalan leluhur kita, kalau sudah jadi anggota DPR Provinsi atau Kabupaten harus ingat selalu Padanglawas (Palas).

"Belum dilihat saja saya sudah rasa dan belum diminta saya sudah kasih. Di mana itu saya kasihnya melalui tugas PDI Perjuangan, memasukan nama saya ke dalam daftar pemilihan," ungkapnya.

"Dengan dukungan amang dan inang serta adik-adik semua, saya bisa duduk di Senayan di Komisi XI DPR RI," tambahnya.

Sebelumnya, Ketua Lintas Etnis Nusantara (LEN) Drs.H.Rahmad Pardamean Hasibuan mengatakan, kehadiran Sihar PH Sitorus ke Palas ini bertujuan merajut silaturahmi dengan tokoh agama dan adat serta masyarakat.

Terkhusus dalam pencalon Sihar PH Sitorus sebagai calon wakil rakyat dari Dapil Sumut II melalui PDI Perjuangan, mari kita bergandengan tangan untuk memberikan dukungan kepadanya untuk pemilu serentak 2024 mendatang.

"Melalui pertemuan merajut persaudaraan dan budaya ini, mari kita satukan langkah untuk mengantarkan Bapak Sihar PH Sitorus kembali ke Senayan," harapnya.

Menurut Rahmad, nilai positif yang telah dibangun secara bersama melalui silaturahmi bisa membawa pada hidup yang mendamaikan dan dapat menjadi berkat bagi sesama, terutama menghadapi berbagai gesekan yang mungkin di Pemilu kali ini.

Dengan mengendepankan semboyoan Bhinneka Tunggal Ika adalah harga mati, maka perbedaan pilihan bukan menjadi alasan kita merusak persaudaraan kita saat ini.

“Apapun partainya, terlepas siapapun calegnya, terlepas apapun agamanya, terlepas apapun sukunya, di atas itu kita semuanya bersaudara," pesan Rahmad P.Hasibuan.