Kegiatan field trip oleh Summer Course FISIP USU 2023 kembali dilaksanakan dengan mengunjungi berbagai situs budaya yang ada di Sumatera Utara. Beberapa tempat yang dikunjungi seperti Istana Maimun, Masjid Raya Al-Mashun, dan Mansion Tjong A fie. Situs budaya yang dikunjungi ini menjadi wisasta edukasi yang berisikan sejarah dan peninggalan zaman dahulu.

Para peserta mengatakan bahwa tempat-tempat tersebut masih sangat kental dengan budaya dan seluruh peninggalannya, hal ini menjadi suguhan baru dan menambah pengetahuan mereka. Peninggalan yang tersimpan rapih dan lengkap jarang ditemukan di negara asal para peserta dikarenakan arus globalisasi, sehingga keberagaman budaya dan peninggalan sejarah mulai luntur karena berorientasi pada era modernisasi.

Benson, mahasiswa asal Australia yang berkuliah di Universitas Sam Ratulangi memberikan tanggapannya.

“Hmm, kalau soal sejarah Tjong A Fie Mansion itu yang paling berkaitan sih, sejarahnya luas dan jelas, serta kunjungan ke museum juga. Tapi yang paling berkesan adalah Samosir, Tuktuk dan Tomok, tapi kurang lama di sana.” ujarnya.

Ia juga menanggapi mengenai perbedaan budaya.

“Selama saya kuliah di Indonesia masih susah ku merasakan perbedaan itu. Kalo orang Batak di Samosir banyak agak kasar keras, teringat ada penjual melempar dagangannya ke orang. Kalo di Medan orangnya baik-baik, beragam juga penduduknya, ada yang dari Cina, Arab, India, Jawa, Batak, dan Melayu,” jelasnya.

Peserta lain juga merasakan bahwa budaya di Sumatera Utara itu terasa kasar dan keras. Namun setelah dijelaskan bahwa memang di sini dominan dengan suku Batak yang memang seperti itu pembawaannya, mereka mengerti dan mengatakan hal tersebut unik meskipun menjadi culture shock bagi mereka.

Para peserta mengatakan bahwa Sumatera Utara penuh dengan kesan dan nilai baru, karena indah dengan situs budaya yang dimilikinya, serta unik karena keberagaman suku dan budaya yang menjadi pengalaman tak terlupakan bagi mereka.