MEDAN - Sebuah babak baru dalam kisah persahabatan antara Pemko Medan dan Pemerintah Kota Gwangju ditempuh melalui program sister city, dengan menggandeng mahasiswa sebagai duta perdamaian dan kolaborasi. Universitas Sumatera Utara (USU) turut meramaikan sinergi ini dengan mengirimkan 4 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ke Kota Gwangju, Korea Selatan.

Perjalanan 9 hari ini bukan sekadar pertukaran pelajar, melainkan sebuah petualangan inspiratif yang membuka pintu peluang dan menyalakan semangat mahasiswa.

Dekan FISIP USU, Hatta Ridho mengungkapkan, tujuan besar di balik partisipasi mahasiswanya ke Gwangju.

Mereka tidak hanya mewakili Kota Medan, tetapi juga Indonesia.

"Kami berharap mereka dapat membawa pulang semangat positif dan ide-ide segar untuk kemajuan Kota Medan," katanya, di Medan Sabtu (19/11/2023).

Dalam rangkaian kegiatan, mahasiswa USU merasakan kehidupan di Gwangju dengan mengunjungi beragam tempat menarik, termasuk Pinguin Village yang penuh kreativitas dan keunikan lokal.

Mereka tak hanya memahami kemajuan transportasi publik, tetapi juga meresapi gaya hidup sehari-hari masyarakat Korea Selatan.

Nadya Fortune Gunawan, salah satu peserta pertukaran dari Prodi Antropologi Sosial USU, berbagi kesan dalam tinggal di rumah mahasiswa host.

"Selama 1 malam, saya merasakan kehidupan sebenarnya warga Korea Selatan yang selama ini hanya saya saksikan melalui budaya pop mereka. Di sini, saya menyerap atmosfer dan keunikan mereka," ungkap Nadya.

Dekan FISIP USU menegaskan bahwa ini adalah langkah awal yang berarti. Pengalaman mahasiswa tidak hanya sebagai pelajaran, tetapi juga sebagai katalisator perubahan di Kota Medan. Dengan semangat berkelanjutan, program ini membuka pintu untuk kolaborasi yang lebih dalam antara kedua kota.

Pada 2024, peran sebagai tuan rumah akan diemban oleh Kota Medan, dan mahasiswa Gwangju akan menyusuri jejak mahasiswa USU.

Kiprah mereka bukan hanya sebagai peserta, tetapi sebagai tuan rumah yang memperkenalkan keunikan Indonesia. Harapannya, pertukaran mahasiswa ini akan menjadi pilar kekuatan bagi kerjasama yang melibatkan masyarakat dan lembaga pendidikan di masa depan.