PALAS - Jelang akhir tahun, sejumlah harga komoditas di pusat pasar tradisional Sibuhuan, Kabupaten Padanglawas (Palas), mulai melambung tinggi. Seperti komoditas cabai dan bawang merah yang saat ini paling tinggi mencapai Rp 65 ribu melonjak dari harga sebelumnya dikisaran Rp 25 ribu per kg.
 
Harga cabai rawit merah dan cabai keriting saat ini dijual para pedagang Rp 60.000- 65 ribu per kgnya, sebelumnya hanya Rp 25.000 per kilogramnya, kemudian disusul harga cabai rawit hijau yang mencapai Rp 60 ribu dari harga sebelumnya Rp 30 ribu.
 
Saat ini bawang merah dibanderol Rp 28 ribu dari sebelumnya Rp 15 ribu, dan bawang putih dijual seharga Rp 35 ribu dari sebelumnya Rp 20 ribu rupiah perkilogramnya, kenaikan harga tersebut sudah berlangsung selama sebulan.
 
Selain harga cabai, komoditas lain yang masih tinggi seperti harga telur dari harga Rp 40 ribu per papan menjadi Rp 45 ribu per papan, daging ayam broiler dari harga Rp 30 ribu menjadi Rp 33 ribu per kgnya. 
 
Selain beberapa harga komoditas mengalami kenaikan di pasar pagi Sibuhuan. Beberapa harga komoditas tergolong stabil, seperti harga beras masih tetap dikisaran Rp 22 ribu per liternya dan minyak goreng curah Rp 15 ribu per kilogramnya.
 
Menurut salah seorang pedagang, M.Daulay mengatakan masih tingginya harga komoditas ini dampak dari musim penghujan yang belum selesai. Termasuk hasil yang buruk dan belum memasuki masa tanam.
 
"Paling tinggi cabai rawit merah, saat ini 65-70 ribu, awal 25 ribu per kilogramnya, pokoknya harga cabai merah-merahan semua tinggi," ujarnya, Sabtu (18/11/2023).
 
M.Daulay menjelaskan, efek musim penghujan masih belum selesai, pasokan belum pulih sepenuhnya membuat harga melambung, selain itu ditambah dengan momen jelang natal dan tahun baru.
 
"Itu akhir tahun dan musim penghujan, dampak musim penghujan, akhir tahun udah biasa langganan harga naik," ujarnya.
 
Menurutnya, tingginya harga sayur mayur dan menurunnya daya beli masyarakat menyebabkan omset para pedagang menurun. 
 
Ia menyebutkan alami penurunan pendapatan 30 persen.
 
"Pasti semua terdampak, omset turun 30 persen. Biasanya omzet per hari mencapai Rp 1.000.000 sekarang cuma 650-700 ribu," pungkasnya.
 
Salah satu masyarakat,Aila Hasibuan, warga Desa Bulusonik, Kecamatan Barumun mengeluh, kondisi kenaikan komoditi seperti cabai rawit dan cabai kriting yang melambung tinggi.
 
"Saat ini, kita terpaksa membeli cabai setengah kilo atau seperampat karena harganya cukup mahal, kita terpaksa membeli seperlunya agar semua kebutuhan tercukupi," ungkapnya.
 
Menjelang akhir tahun ini semua mahal, sambungnya, harga melonjak tinggi sehingga bingung dengan kenaikan komoditi yang cukup dratis.
 
Ia berharap Pemerintah daerah melalui Dinas Perindag Kabupaten Palas, dapat melakukan monitoring harga pasar terkait kenaikan sejumlah komoditi. Apakah ini dipicu karena jelang Tahun baru atau faktor lain, tanyanya.