PALAS - Sebanyak 1.223 anak stunting masih ditemukan di Kabupaten Padanglawas (Palas). Jumlah ini mengalami penurunan sekira 50 persen dari tahun 2021. Arif Rambe dari Satgas Stunting Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Padanglawas, Jumat (17/11/2023) menyebutkan penurunan tersebut berdasarkan hasil pengukuran bulan Agustus 2023 terhadap keluarga berisiko stunting (KRS).

Dimana lanjutnya, dari 19.346 anak yang diukur, anak yang mengalami stunting sebanyak 1.223 orang anak. 

Pemkab Palas sebutnya, berhasil menurunkan angka stunting hampir 50 persen dari tahun sebelumnya 2021.

Menurutnya, keluarga berisiko stunting adalah keluarga yang memiliki satu atau lebih faktor risiko stunting yang terdiri dari keluarga yang memiliki anak remaja puteri, calon pengantin, ibu hamil, anak usia 0 – 23 bulan atau anak usia 24 – 59 bulan.

"Resiko stunting ini cenderung berasal dari keluarga miskin, pendidikan orang tua rendah, sanitasi lingkungan buruk, dan air minum tidak layak,"terangnya.

Sementara sebutnya, dari pendataan dan pengukuran bulan Agustus 2022, keluarga berisiko stunting di Padanglawas mencapai 12.481 keluarga dari 61.372 yang didata.

Sebelumnya tahun 2021 keluarga berisiko stunting mencapai 20.215 lebih dari 63.130 keluarga yang didata.

"Turunnya angka stunting ini, tidak terlepas dari  upaya Tim Percepatan Penurunan Stunting Pemkab Palas yang dipimpin Sekda Arpan Nasution, S.Sos.
Kerjasama yang melibat semua stakeholder, akhirnya bisa menekan angka anak stunting di Kabupaten Palas turun sekitar 50 persen,"pungkasnya.