MEDAN - Pasca banjir Sungai Deli awal pekan ini , Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan M. Husni bersama Tokoh Masyarakat Sumatera Utara (Tomas Sumut) M. Arif Tanjung berbagi nasi kotak/bungkus kepada warga yang terdampak banjir di Jalan Kampung Aur Lingkungan IV Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun, Selasa (15/11/2023). Bentuk kepedulian terhadap sesama diapresiasi Tomas Sumut M. Arif Tanjung saat meninjau langsung penyaluran bantuan tersebut.

Arif Tanjung yang ikut turun langsung pada pembagian ratusan nasi bungkus/kotak itu mengatakan bahwa tindakan cepat tanggap dari Kepala Pelaksana BPBD Kota Medan M. Husni merupakan contoh kepedulian yang baik dan perlu diikuti sebagai pelayan masyarakat.

"Banjirnya kan cukup tinggi lebih kurang hampir 3 meter, sehingga membuat warga menunggu airnya surut dalam waktu berjam - jam. Akibatnya aktivitas sehari-hari warga seperti memasak, mencari rezeki dan lainnya jadi terganggu, ditambah lagi warga sibuk membersihkan rumahnya masing - masing. Hal ini membuat saya dan pak M. Husni tergerak bekerjasama memberikan bantuan makanan dan membagikan ratusan nasi bungkus/nasi kotak kepada warga yang mengalami musibah banjir Kampung Aur, " ujar Arif Tanjung kepada awak media.

Arif Tanjung yang juga merupakan aktivis sosial dan kemanusiaan berharap kepedulian seperti ini terhadap masyarakat yang terdampak musibah bencana alam harus mendapat perhatian serius dari semua kalangan yang memiliki rezeki lebih untuk membantu sesama anak bangsa.

" Setahu saya jika banjirnya cukup parah, barulah para petinggi hadir untuk meninjau masyarakat yang mengalami kebanjiran. Kalau tidak parah jarang saya lihat mereka turun, seperti banjir yang terjadi kemarin, ini kan menurut keterangan dari beberapa warga yang saya tanya seperti bang Afdal dan bang Soni cukup parah, ya. Kata mereka biasanya kalau banjirnya parah barulah berdatangan semua, baik itu dari pemerintahan, Polisi, TNI, Basarnas, dan lainnya. Jadi harapan saya jangan parah dulu baru menyikapi suatu persoalan bencana alam khususnya banjir yang dialami warga, " tegas Arif Tanjung.

Arif Tanjung juga menegaskan kepedulian terhadap sesama dalam tanggap bencana alam seperti banjir ini tanggung jawab bersama sebab korban bencana alam adalah saudara sebangsa dan setanah air Indonesia.

" Terkait musibah bencana alam khususnya banjir yang terjadi di wilayah pinggiran Sungai Deli ini seharusnya tanggung jawab kita bersama untuk membantu para warga yang menjadi korban terdampak musibah banjir tersebut. Saya sangat berharap kedepannya kalau ada para donatur dari semua kalangan apakah dari pejabat pemerintahan, dari anggota dewan, pengusaha yang mempunyai rezeki lebih agar kiranya dapat memberikan bantuan kepada warga yang mengalami musibah banjir dimana saja terutama di sepanjang aliran Sungai Deli, apakah bantuan berupa sembako atau makanan dan minuman seperti nasi bungkus/kotak, snack dan lainnya. Jadi mari kita bantu karena warga yang menjadi korban dari musibah tersebut kan saudara kita sesama anak bangsa Indonesia, " harap Arif Tanjung.

Sementara itu dari perwakilan warga Kampung Aur Afdal dan Soni, merasa bersyukur dan menyampaikan rasa terima kasih atas kepedulian dari Tomas Sumut M. Arif Tanjung dan Kepala Pelaksana BPBD Kota Medan kepada warga Kampung Aur.

" Saya Afdal mewakili warga Kampung Aur menyampaikan rasa terimakasih atas kepedulian dari pak Arif Tanjung dan Pak M. Husni atas bantuan ratusan nasi bungkus/kota. Semoga bantuan yang diberikan kepada kami mendapat berkah bagi kita semua, bertambah rezeki dari pak Arif dan pak Husni dan selalu diberikan kesehatan," jelas Afdal didampingi Soni Muhammad Nor dan beberapa warga.

" Kami juga berharap adanya musibah banjir ini baik parah ataupun tidak dapat menjadi perhatian serius dari semua kalangan khususnya pemerintah untuk cepat tanggap memberikan bantuan kepada warga, baik pada saat musibah terjadi maupun pasca musibah itu. Apakah bantuan berupa sembako atau pun makanan dan minuman lainnya, menghadapi musibah seperti ini warga butuh bantuan bukan memberi solusi yang dapat membuat masyarakat khawatir dan cemas seperti yang pernah terjadi sebelumnya yaitu isu - isu penggusuran, " ujar Afdal.*