MEDAN - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan merupakan program yang dibentuk pemerintah untuk memberikan jaminan kesehatan untuk masyarakat dan seluruh warga negara Indonesia. Natalia Agrina Ginting (20) merupakan salah satu peserta yang mendaftar ketika Program JKN pertama kali dikenalkan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Dapat dikatakan bahwasannya Natalia ini merupakan peserta yang sudah sangat lama menjadi bagian dari BPJS Kesehatan.
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Natalia, Selasa (07/11).

Dia menyampaikan kejadian ketika dirinya harus melakukan pengecekan mata di sebuah rumah sakit. Saat itu merupakan pengalaman pertama Natalia memanfaatkan Program JKN untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Ia juga menambahkan bahwa dirinya tidak merasakan adanya perbedaan antara pasien BPJS Kesehatan dan pasien umum lainnya.

“Terus terang, awalnya saya berpikir kalau saya pasien yang menggunakan BPJS akan dibeda-bedakan dengan mereka yang berobat dengan biaya pribadi. Namun, setelah saya berada di rumah sakit dan merasakan bagaimana rumah sakit melayani saya, saya bisa melihat sendiri kalau mereka tidak pilih kasih dengan semua jenis pasiennya,” ungkap Natalia.

Sebagai seorang mahasiswi aktif yang berkuliah di Universitas Katolik Santo Thomas Medan, Natalia mengaku sudah beberapa kali mengikuti pertukaran pelajar di Indonesia. Kondisi tersebut menyebabkan Natalia harus merantau dari orang tuanya. Natalia berkata, bahwa kedua orangtuanya menyarankan dia untuk memindahkan fasilitas kesehatan tempat dirinya terdaftar sesuai dengan domisili saat itu. Harapannya, meskipun Natalia sering berpindah tempat tinggal, ia dapat dengan mudah memperoleh pelayanan kesehatan jika suatu saat ia jatuh sakit.

Selain itu, hal tersebut juga dapat meringankan perasaan khawatir orang tuanya ketika mengetahui kesehatan anaknya akan terlindungi dengan baik.

“Untuk berjaga-jaga saja. Lebih baik saya mengantisipasi karena tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dengan saya nanti. Bisa saja saya tiba-tiba sakit, dan karena belum memindahkan fasilitas kesehatan, akan menyulitkan saya dan orang sekitar. Sebetulnya sebelum ini saya juga pernah memindahkan fasilitas kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN ketika saya mengikuti kegiatan pertukaran pelajar di Bali. Untung sekali prosesnya sangat mudah. Benar saja, ketika saat itu saya sempat sakit di sana saya merasa sangat beruntung karena sebelumnya saya sudah sempat untuk memindahkan fasilitas kesehatan. Jadi dapat tertangani dengan baik tanpa menyusahkan orang lain di perantauan,” ujar Natalia.

Di akhir perbincangan, Natalia mengutarakan rasa terima kasihnya kepada BPJS Kesehatan. Ia menyampaikan telah banyak inovasi yang telah diberikan BPJS Kesehatan untuk memudahkan pelayanan bagi pesertanya. Natalia juga memandang BPJS Kesehatan telah melaksanakan sosialisasi dengan cukup intens, bahkan melakukan berbagai upaya jemput bola.

Hal ini menurutnya sangat memudahkan dan bermanfaat bagi peserta JKN maupun masyarakat umum yang belum menjadi peserta JKN.

“Saya sendiri karena selalu melakukan update info terbaru terkait BPJS yang secara online seperti melalui website atau media lainnya. Hal ini membuat saya menjadi sangat uptodate. Saya juga merasakan banyak manfaat dari pembaharuan yang ada di BPJS Kesehatan. Ketika hari ini saya datang ke kantor cabang, saya juga mendapatkan ilmu baru bahwa ternyata ada Person in Charge (PIC) yang merupakan pegawai BPJS Kesehatan juga di setiap rumah sakit untuk memberikan informasinya bagi peserta. Bravo BPJS Kesehatan, semoga terus dapat menjamin kesehatan masyarakat Indonesia dengan baik dan program yang mulia ini terus dapat berjalan karena sangat terasa manfaatnya untuk masyarakat,” ujar Natalia.