PALAS - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Padanglawas (Palas) menggelar pelatihan berbasis kompetensi kejuruan desain model dan tekstil atau tata busana menjahit pakaian dasar. Kegiatan pelatihan yang diikuti sebanyak 16 orang peserta berlangsung di Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Al Hakimiyah Desa Paringgonan, Kecamatan Ulu Barumun.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Palas diwakili Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja (Kabid Lattas), Muhammad Idrisman Mendefa secara resmi membuka kegiatan pelatihan menjahit pakaian berbasis kompetensi.

Menurutnya, implementasi kegiatan Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Desain Mode dan Tekstil (Tata Busana)program menjahit pakaian dasar pria dan wanita Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) merupakan program pemerintah.

Idris berharap, BLKK Ponpes Al-Hakimiyah menjadi media pengembangan tenaga kerja daerah di Kecamatan Ulu Barumun dan sekitarnya sehingga semakin banyak melahirkan angkatan kerja yang kompeten.

"Kegiatan pelatihan menjahit pakaian ini agar menjadi bentuk upaya bersama pemerintah daerah bekerjasama dengan pengelola BLKK, dan masyarakat dalam mengurangip pengangguran," ujar Idris Mandefa, Selasa (31/10/2023).

Ia berharap, kegiatan pelatihan ini menjadi langkah efektif dan signifikan untuk proses pembekalan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja para tenaga kerja daerah di Kabupaten Palas.

"Pelatihan menjahit ini,pada hakikatnya tidak sekedar melatih peserta untuk mampu menjahit pakaian, tapi juga ada filosofinya, yakni peserta pelatihan nanti bisa menjahit kehidupan," imbuhnya.

Kata Idris Mandefa, setelah mengikuti pelatihan menjahit pakaian ini,para peserta bisa menyatukan bagian kain yang masih terpisah menjadi utuh dan menyatu sehingga berbentuk pakaian.

"Ada tuga hal dimensi penting dikegiatan pelatihan yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja," terangnya.

Ditambahkan, pengetahuan merupakan simbol kemampuan intelektual untuk berfikir kreaktif, inovatif dan produktif. Sedangkan keterampilan adalah kemampuan diri untuk mengaplikasikan ilmu.

"Ilmu pengetahuan dari pelatihan tidak akan optimal, jika tidak menghasilkan output dan outcome, jika tidak ada sikap kerja yang baik," ungkapnya.

Hadir dikegiatan pembukaan pelatihan, Kasi Pendidikan Islam Kemenag Palas, Sahut Martua Lubis, Sekretaris BSPPL Palas, Misbah Fuadi Hasibuan, Perwakilan Anggota DPR RI, Saleh Partaonan Daulay dan Pimpinan Ponpes Al-Hakimiyah, Ustadz Rohyan Hasibuan, Instruktur BLKK Ponpes Al-Hakimiyah, Fauzan Tsani Hasibuan.