PALAS - Keindahan lokasi pemandian panorama alam  Siraisan, Kabupaten  Padanglawas (Palas) terusik dengan Keberadaan tambang emas ilegal. Lokasi objek wisata pemandian alam Siraisan yang terletak di Desa Siraisan, Kecamatan Ulu Barumun, Padanglawas (Palas) yang dulunya cukup asri dan kesejukan airnya sangat jernih, kini berubah warna menjadi keruh dan kekuningan.
 
Aliran pemandian sungai siraisan yang berada di sekitar perbukitan bukit barisan, kini terusik karena adanya tambang emas ilegal.
 
Amatan di lokasi, tampak beberapa penambang emas ilegal beroperasi, seperti di hulu sungai dan juga hilir sungai. 
 
Akhirnya berdampak membawa perubahan warna air sungai yang biasanya sejuk kini berubah jadi keruh, begitu juga dengan bebatuan yang biasanya terbentuk indah alami oleh alam, kini terlihat berserakan disebabkan mesin dongfeng para penambang.
 
Salah seorang warga yang menikmati pemandian Aek Siraisan, R. Nasution  (37) dari Kabupaten Tapanuli Selatan  mengaku, sangat miris dan kecewa melihat kondisi pemandian alam Siraisan saat ini, sebabnya dulu saat ia berkunjung, kondisi air sungai Siraisan masih asri, berbanding terbalik dengan sekarang.
 
"Sekitar 3 tahun yang lalu, Aek Siraisan kondisi cukup asri, airnya masih sangat menyegarkan, bahkan langsung bisa diminum, tapi sekarang jangankan untuk diminum, untuk mandi pun kita khawatir menimbulkan penyakit karena air keruh dan kekuning - kuningan," ujar Nasution, Rabu (4/10/2023).
 
Ia menjelaskan, kalau aek siraisan ini merupakan salah satu ikon wisata di Kabapaten Palas yang cukup dikenal masyarakat. 
 
Menurut Nasution, dulu banyak orang dari luar daeeah Palas  mengetahui bahwa daerah ini dikenal dengan wisata pemandian alamnya yaitu Aek Siraisan.
 
"Kalau kondisi ini terus dibiarkan, tidak lama lagi aek siraisan ini akan hancur dan  sangat disayangkan," ungkapnya.
 
Ditambahkan, Aek Siraisan ini cukup dikenal  salah satu  wisata alam di Palas, karena banyak diluar daerah sana yang mengenal Palas melalui pemandian alam Siraisan.
 
Secara terpisah, salah satu pedagang makanan dan minuman di sekitar pemandian Aek Siraisan, Mindo Hasibuan mengaku, kalau omset dagangan makanan ringan saat ini ,sangat  menurun drastis semenjak keberadaan tambang emas ilegal tersebut.
 
"Jauh menurun bang, sekitar 60% turunnya, biasanya kalau sabtu atau minggu pengunjung pasti ramai bang, wistawan dalam daerah maupun luar daerah memadati lokasi pemandian ini," ungkapnya.
 
Tapi sekarang ini sepi, lanjutnya, semenjak keberadaan tambang emas ilegal, pengunjung kepemandian alam ini menjadi sepi dan sangat jarang datang kemari.
 
Selain airnya yang keruh, sambungnya suara bising mesin dongfeng para penambang yang membuat pengunjung mengurungkan niatnya untuk  berkunjung.
 
"Dulu tujuan utama pengunjung berwisata ke Siraisan ingin melepas penat dengan mandi di sungai yang airnya sejuk dan jernih," bebernya.
 
Diungkapkannya, sekarang ini airnya sudah keruh ditambah bising mesin dongfeng para penambang, gimana pengunjung mau datang untuk melepas penat yang ada, sekarang ini  malah tambah pusing.
 
Ia berharap, pemerintah daerah bisa mencari solusi, agar Aek Siraisan kembali seperti dulu lagi yang ramai dikunjungi wisatawan daerah maupun dari luar daerah.