TOBA - Dalam rangka mendukung Penyuluhan Program Bangga Kencana yang bertujuan untuk meningkatkan kesertaan ber-KB serta percepatan penurunan stunting di Kabupaten Toba, Bupati Toba, Ir. Poltak Sitorus mengajak kader PKK untuk saling membantu. Sebab anak adalah masa depan bangsa. Sehingga ketika stunting terjadi, akan berpengaruh bagi anak, keluarga bahkan negara. Karenanya kader KB harus maksimal memberikan penyuluhan dan mengedukasi setiap ibu agar menjaga anak sejak dalam kandungan.

Poltak Sitorus juga mengajak peserta untuk interaktif guna mengetahui setiap kendala dan persoalan yang ditemukan kader KB di lapangan.

"Untuk saat ini, banyak anak bukanlah menjadi solusi namun anak yang dapat di beri perhatian karena kesanggupan keluarga akan lebih menjamin masa depan anak kedepannya dan hal itu harus benar-benar dapat disampaikan kepada masyarakat agar lebih memiliki pemahaman," ucap Bupati Poltak Sitorus saat menghadiri Pembinaan Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan sub PPKBD untuk Kecamatan Lumban Julu dan Kecamatan Bonatua Lunasi di Aula Kantor Camat Lumbanjulu Senin, (25/9/2023).

Demikian dalam penggunaan kontrasepsi yang masih sulit untuk disampaikan kepada masyarakat oleh karena kultur budaya juga menjadi tantangan tersendiri yang harus bisa diatasi melalui penyuluhan yang edukatif.

"Saya ingin benar benar berdayakaln masyarakat untuk terlibat mensukseskan KB dan saya minta pendekatan budaya dan agama dapat kita pakai," tambahnya.

Mengutip dari filosofi batak yang berbunyi "Anak hon hi do hamoraon di ahu", Poltak Sitorus mengatakan bukan berarti banyak anak menjadi kekayaan. Namun anak yang berkualitas adalah harta yang terbaik dengan pendidikan dan kebutuhan yang terpenuhi.

"Mari jelaskan adat dengan rasional dan logis, demikian agama menyampaikan bahwa bapak bapak juga harus mampu mendidik anak. Agama dan adat bisa kita pakai untuk menolong. Libatkan masyarakat, caranya adalah melakukan inovasi dalam berkomunikasi apalagi adat batak punya cara berkomunikasi yang baik," kata Bupati menambahkan. 

Poltak Sitorus juga meminta kader KB menjadi "Moms Gen" dimana moms gen memiliki cara berkomunikasi yang keren yang didalamnya terkandung unsur "manat" yang artinya hati-hati dalam berbicara agar orang lain tidak tersinggung, "elek" yang mampu mengambil hati orang lain dengan pujian dan "somba" yang menghormati orang lain saat berbicara.

"Maka milikilah ketiga itu dalam berkomunikasi agar kita memiliki komunikasi naraja. Selanjutnya mari selalu pature sampai seterusny karena tidak ada manusia yang sempurna," ucapnya menutup sambutannya 

Pada kesempatan ini juga, Bupati Poltak Sitorus secara simbolik serahkan seragam kaos dan insentif bagi PPKBD dan Sub PPKBD yang telah melaksanakan penyuluhan dan pemutakhiran data di lapangan 

Sebelumnya, Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Toba, dr, Juliwan Hutapea dalam laporannya menyebutkan kegiatan ini untuk menambah pengetahuan dan wawasan kader PPKBD dan Sub PPKBD agar dapat menjalankan tugas penyuluhan di lapangan dengan baik.

Kegiatan ini lanjutnya sudah terlaksana dua kali. Pertama pembinaan PPKBD dan yang kedua pembinaan kepada kader pendata PK23, dan yang sedang berjalan saat ini adalah pertemuan ketiga yaitu pertemuan lini lapangan PPKBD dan Sub PPKBD.

Ia juga melaporkan, jumlah kader PPKBD Kecamatan Lumbanjulu dan Kecamatan Bonatua Lunasi, masing sebanyak 12 orang. Sedangkan sub PPKBD 24 orang per kecamatannya.

Hadir mendampingi Bupati, Ketua TP-PKK Kabupaten Toba, Ny. Rita Marlina Poltak Sitorus, Camat Lumbanjulu, Besron Doloksaribu, Kepala Puskesmas Lumbanjulu, Bernard Sitorus. Kepala PLKB Kecamatan Lumbanjulu, Marta Siagian, dan Kepala PLKB Bonatua Lunasi, Riama Manurung.