MADINA - Badan Narkotika Nasional (BNN), Kabupaten Mandailing Natal (Madina) meminta kepedulian pemerintah daerah untuk pemberantasan narkoba khususnya golongan 1, ganja. Sebab, produksi ganja di Kabupaten Madina diketahui bahkan sudah merambah hingga ke Pulau Jawa. Kepala BNN Madina AKBP Eddy Mashyuri mengatakan produksi ganja yang sering didapati petugas adalah sebuah kejahatan yang sangat berbahaya. Pemberantasan narkoba ini pun juga merupakan atensi Presiden. 
 
"Untuk saat ini kita tidak usah dulu mendapati orang siapa yang menanam ganja itu di ladang, tapi kegiatan pemusnahan yang sedemikian banyak kita lakukan tentunya sudah pasti ganja yang siap panen ini tidak lagi jadi diproduksi. Dan jika kalau diproduksi makan sudah berapa ton ganja yang akan beredar, bukan hanya di Madina dan sudah kita ketahui bersama bahwa ganja di Madina ini sudah merambah sampai ke Sumatera Barat, Lampung bahkan ke Pulau Jawa dan Bali," kata Eddy usai pemusnahan ladang ganja di Tor Sihete, Selasa (19/9/2023).
 
Maka dengan adanya kegiatan pemusnahan ladang ganja tersebut. 
Menurutnya seluruh generasi bangsa ini dapat terselamatkan. 
 
"Dan bukan hanya di Mandailing Natal saja yang terselamatkan bahkan seluruh Indonesia dengan kegiatan pemusnahan ladang ganja ini," tuturnya. 
 
Untuk itu ia mengharapkan proaktif pemerintah daerah supaya setiap tahunnya pemusnahan ladang ganja dapat sering dilakukan. 
 
"Untuk pemerintah daerah kami sangat mengharapakan proaktif bantuan pemerintah daerah untuk lebih banyak kita melakukan pemusnahan ladang ganja setiap tahunnya, demikian," ucapnya. 
 
Eddy juga mengaku dalam kegiatan pemusnahan ladang ganja tersebut, BNN Madina juga mempunyai keterbatasan anggaran. 
 
Eddy menyebut pemusnahan ladang ganja di Tor Sihete kali ini, BNN Madina berkerja sama dengan BNN Sumatera Utara serta Polres Madina. Dalam operasi itu petugas memusnahkan ladang ganja dengan cara dibakar. Ada seluas 1,5 hektar ladang ganja yang siap panen dimusnahkan dengan ukuran batang pohon ganja bervariasi.