MEDAN - Kader Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) angkat bicara soal penolakan warga Jalan Sampali tentang pelebaran parit di wilayah tersebut.
Menurut Wakil Ketua Pimpinan Partai Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Ferdinan Ghodang SE, SH, MH, meskipun Pemko Medan memiliki tugas yang sangat mulia dalam mengatasi persoalan banjir yang kerap melanda kawasan Jalan Asia, namun diharapkan juga memikirkan dampak sosial maupun ekonomi warga.

"Jangan akibat dari pelebaran parit ini menciderai nilai-nilai sosial dan ekonomi warga. Harus ada upaya konkret agar pelebaran parit ini dapat sejalan dengan harapan warga," ujar Ferdinan Ghodang, Kamis (14/9/2023).

Ferdinan juga menyinggung pejabat-pejabat terkait yang tidak bisa bekerja lebih aktif dan memikirkan nasib warga atas dampak pelebaran parit.

"Pemko Medan ini kan punya pejabat pejabat terkait soal pelebaran parit ini, masak enggak bisa cari solusi atas harapan warga?," ketusnya.

Dalam hal ini, Ferdinan menyampaikan solusi yang mungkin saja bisa diakomodir Pemko Medan untuk diimplementasi dari pelebaran parit kawasan Jalan Sampali.

"Kita umpamakan seperti proyek gorong-gorong beberapa waktu lalu di Kota Medan ini. Itu kan setelah proyeknya selesai, langsung ditutup atasnya. Nah begitu juga dengan pelebaran parit di Jalan Sampali, bisa diadopsi dengan proyek yang sebelumnya, sehingga warga juga tidak terganggu dalam berwirausaha," urainya.

"Dengan ditutupnya parit tersebut, untuk jalan umum juga makin bagus karena jalan makin lebar untuk 2 arah, warga senang dan program Pemko Medan untuk mengatasi banjir juga terealisasi," tambahnya.

Meskipun anggaran untuk menutup parit tersebut pasti bertambah, namun Ferdinan mengungkapkan, hal ini sangat berguna untuk jangka panjang.

"Jadi enggak masalah anggaran ditambah untuk buat tutup buka parit tersebut, apalagi ini untuk kepentingan umum terkhusus warga di sana juga turut serta dalam pembangunan di Kota Medan dengan membayar PBB," ungkapnya.

Dia juga menilai, perwakilan rakyat di DPRD seperti kecolongan mensahkan proyek tersebut dengan sudah ketok palu.

"Tapi mudah-mudahan ada solusi terbaik untuk semua pihak," harapnya.

"Saya harap Pemko Medan dapat mengakomodir ini semua, sehingga apa yang menjadi harapan warga dan pemerintah bisa sejalan," tutupnya.

Sebagaimana diketahui, warga Jalan Sampali, Kelurahan Pandau Hulu II mengaku keberatan atas rencana pelebaran parit di daerah itu. Pasalnya, pelebaran itu akan mempersempit Jalan Sampali.

Apalagi diketahui, penyempitan jalan akan merubah sistem ‘dua arah’ di Jalan Sampali menjadi ‘satu arah’, sehingga warga khawatir akan sangat berdampak secara sosial maupun ekonomi, mengingat banyaknya pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan tersebut.