MEDAN - Pertumbuhan UKM yang kuat menjadi salah satu faktor penentu Indonesia bisa menghindari dan terlepas dari krisis ekonomi global.
Padahal, pada tahun 2023 ini Indonesia dikabarkan masuk dalam resesi ekonomi dunia.

"Alhamdulillah setiap saya menyampaikan atau memberikan seminar di kampus sampai di daerah, sukses selalu. Kita selamat dari resesi ekonomi global. UMKM itu adalah faktor salah satu yang bisa menjaga (dari resesi ekonomi ini)," ujar Ketua Umum Kamar Entrepreneur Indonesia (KEIND) Indonesia, H Afda Rizal Armashita SE MHum Ak usai melantik kepengurusan KEIND Sumut periode 2023-2028, Minggu (3/9/2023) di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatera Utara.

Bahkan, sambung Afda, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dilaporkan oleh Menteri Keuangan kemarin mencapai 5,1% 5,1%.

"Itu pertumbuhan terbesar di Asia Pasifik. 5,1 persen artinya apa? Pertumbuhan ekonomi kita cukup baik," tandasnya.

Maka itu, Afda Rizal mengajak para entrepreneur untuk membantu pemerintah membangun perekonomian.

“Mari kita masuk dalam komunitas usaha, itu sangat penting buat kita untuk mencari informasi-informasi tentang usaha tentang bisnis sehingga pengalaman-pengalaman yang kemarin usahanya tidak bisa terselesaikan, bisa bangkit. Kami juga bangga hadir pada pelantikan yang luar biasa ini,” ujarnya.

Sementara Ketua Umum KEIND Sumut HM Hasan Pulungan ST Arch mengajak seluruh potensi yang ada untuk memperjuangkan dan membesarkan KEIND di Sumatera Utara.

“Ke depannya bagaimana konsolidasi organisasi untuk pembentukan di seluruh kabupaten kota yang ada di Sumatera Utara, agar kehadiran KEIND memotivasi para pengusaha muda dan pemula bisa menjadi pengusaha yang profesional di dalam bidang bisnis bahkan nasional dan internasional,” harapnya.

KEIND juga diharapkan mampu menghidupkan entrepreneur-entrepreneur di desa. Sebab potensi di pedesaan termasuk bagian dari komunitas.

“Potensi-potensi entrepreneur di pedesaan, merupakan bagian dari kita, tidak ada salahnya kita menghidupkan dan membangkitkan potensi tersebut agar perekonomian kita terus bangkit,” sebutnya.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Aguspriono menyebutkan, saat ini pelaku UMKM di Sumatera Utara sebanyak 2,7 juta.

“Benar entrepreneur motor penggerak utama dalam mengubah wajah dan masa depan daerah Sumatera Utara tentu memiliki potensi yang besar,” katanya.

Gubernur juga menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendukung pengembangan usaha, yang pertama adalah lingkungan bisnis, bagaimana pun kita bergerak di satu usaha yang utama adalah kita pahami dulu lingkungan bisnis.

Kedua, pendidikan dan pelatihan. Membuat usaha yang baik tapi tanpa adanya keterampilan percuma saja, karena keunggulan satu bisnis itu adalah inovasi yang didapat dalam pendidikan dan pelatihan.

Selanjutnya akses modal. Menurutnya pengusaha kecil memiliki modal tipis. Namun begitu, katanya, Pemprovsu dalam waktu dekat akan mendirikan BUMD yang diberi nama Jamkrida (Jaminan Kredit Daerah) di Sumut akan menjadi mitra pengusaha dengan memberikan pinjakan tanpa agunan.

Kelima adalah promosi dan pemasaran. Tanpa promosi dan pemasaran usaha kita tidak berkembang dengan baik. Keenam adalah keberlanjutan sosial.

“UMKM adalah sektor yang tidak terdampak dari krisis ekonomi dan sektor yang cepat bangkit ketika dilanda krisis,” jelasnya.

Pelantikan ini juga ditandai dengan penandatangan MoU antara KEIND Sumut dengan Bank Sumut Syariah dan APTISI Sumut.

Hadir dalam pelantikan itu pengurus KEIND Indonesia, Dewan Usaha KEIND Sumut Abdillah SE, Ketua Panitia Pelantikan H.M. Zulhelmi Pancacitra, Forkopimda Sumut, ormas, perwakilan bank-bank, dan seluruh pengurus KEIND Sumut yang dilantik serta undangan.