MEDAN - Bank Indonesia terus berkolaborasi dan berkomitmen mengenalkan keuangan digital secara inklusif kepada masyarakat yang disertai dengan peningkatan literasi keuangan khususnya di wilayah Sumatera Utara. Salah satunya melalui Medan DigiFestival 2023 yang digelar selama tiga hari, Jumat hingga  Minggu (25-27/8/ 2023) di Pendopo USU Medan.

Ceremony pembukaan Medan Digi Festival 2023 yang mengusung tema 'Wujudkan Digitalisasi dengan Semangat 45', ditandai dengan penekanan tombol secara digital yang menampilkan barcode Endowment fund USU.

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Perwakilan BI Sumut IGP Wira Kusuma, Rektor USU Prof Dr Muryanto Amin, Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK dan Kemitraan Pemerintah Daerah OJK KR 5 Sumbagut Wan Nuzul Fachri dan anggota DPR RI Hidayatullah.

"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada
masyarakat, dan tentunya dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mewujudkan masyarakat Kota Medan yang terliterasi digital dengan baik," ujar Wira Kusuma.

Ia menyebutkan, digitalisasi telah menyentuh berbagai aspek kehidupan, termasuk pada aspek keuangan dan sistem pembayaran secara umum.

Bank Indonesia mencatat nilai transaksi uang elektronik nasional meningkat 14,82% (yoy) sehingga mencapai Rp111,35 triliun di triwulan II tahun 2023. Sementara nilai transaksi digital banking tercatat sebesar Rp12.852 triliun atau tumbuh 11,6% (yoy).

Sejalan dengan hal ini, transaksi Quick Response Code Indonesian Standart (QRIS) juga menunjukan pertumbuhan yang signifikan. Tercatat merchant QRIS hingga Juni 2023 secara nasional sebanyak 26,7 juta, dengan jumlah pengguna 37 juta.

Transaksi QRIS di triwulan II-2023 tumbuh 104,64% (yoy) dengan nilai nominal sebesar Rp49,65 triliun. Sejalan dengan kondisi nasional, perluasan QRIS di Sumatera Utara juga berjalan dengan baik dan terus terakselerasi sejalan dengan akseptansi masyarakat.

Jumlah merchant QRIS di Sumatera Utara hingga triwulan II tahun 2023 telah mencapai 1,02 juta yang didominasi merchant
usaha mikro (63,06%), dengan total transaksi mencapai Rp4,91 triliun dan telah digunakan 1,7juta pengguna.

Bank Indonesia sebagai otoritas moneter dan sistem pembayaran
di Indonesia lanjutnya, akan terus mendorong perluasan digitalisasi dan memperkuat sistem pembayaran yang semakin CEMUMAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Andal).

Bank Indonesia juga telah menerbitkan Blueprint Sistem Pembayaran 2025 (BSPI 2025) yang menjadi guidance dalam pengembangan ekonomi digital di Indonesia.

Beberapa inovasi transaksi non tunai yang di dorong oleh Bank Indonesia antara lain Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) serta BI-FAST yang mendorong transaksi semakin cepat dan efisien bagi masyarakat.

Ia juga menyebutkan di tengah perkembangan keuangan digital yang pesat tersebut, masih terdapat berbagai tantangan, khususnya dalam hal literasi masyarakat, serta infrastruktur pendukungnya.

Berdasarkan Survei Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2022 oleh OJK, masih terdapat gap sebesar 43,89% antara indeks literasi dan inklusi keuangan di Sumatera Utara. Indeks literasi keuangan hanya sebesar 51,69% sementara indeks inklusi keuangan telah mencapai 95,58%.

Kondisi tersebut tentunya menjadi perhatian kita bersama, untuk dapat terus mendorong perluasan edukasi keuangan digital, sekaligus meningkatkan literasi & pemahaman mengenai risiko – risiko yang dihadapi, untuk mewujudkan konsumen layanan keuangan digital yang paham, berdaya dan terlindungi.

Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, diperlukan sinergi yang kuat dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat & daerah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyelenggara jasa pembayaran (bank maupun non bank), serta institusi pendidikan dan akademisi yang memiliki peran penting dalam edukasi keuangan kepada masyarakat.

"Yang kita laksanakan hari ini dalam bentuk Medan Digifestival, kolaborasi dan dukungan Universitas Sumatera Utara dalam mewujudkan ekosistem digital di lingkungan kampus diharapkan menjadi role model bagi dunia pendidikan," ujarnya.

Tidak hanya e-learning dan e-payment yang telah diimplementasikan, inovasi dan pemanfaatan pembayaran non tunai untuk Endowment Fund yang dilaunching ini, diharapkan menjadi langkah pendukung untuk mewujudkan cita - cita Universitas Sumatera Utara sebagai World Class University, sambungnya.

Selama 3 hari penyelenggaraan Medan Digifestival memiliki rangkaian acara di antaranya talkshow perkembangan keuangan digital dan kampanye perlindungan konsumen.

Kemudian pameran produk layanan penyelenggara jasa pembayaran & industri jasa keuangan, bazar produk UMKM dan craft, funwalk serta berbagai aktivitas yang dapat mendorong pengunjung untuk mencoba bertransaksi menggunakan QRIS.