TOBA - Bupati Toba, Poltak Sitorus mengikuti ibadah Minggu di Gereja Katolik St.Yosef  Stasi Silaen, Kecamatan Silaen, Minggu (13/8/2023). Usai mengikuti ibadah Minggu, Poltak Sitorus menyampaikan beberapa pesan salah satunya Tagline bahasa Batak 'Pature Torus, Torus Pature' (memperbaiki secara terus-menerus).
 
Tagline ini dibeberapa kesempatan kunjungan kerjanya baik ditingkat Kecamatan hinga ke desa-desa, selalu disampaikannya kepada masyarakat. Hal ini sebagai pendorong gairah dan semangat untuk tidak mudah cepat berputus asa dan patah semangat dalam mengahadapi berbagai persoalan, masalah serta tantangan hidup. 
 
Poltak Sitorus yang hadir bersama istri, Ny. Rita Marlina Poltak Sitorus serta beberapa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Toba dalam kunjungan ibadah Minggu ini, menyampaikan tagline tersebut kepada jemaat Katolik lewat sebuah kisah di Okinawa, Jepang.
 
Poltak menuturkan, masyarakat di kota tersebut rata-rata berusia panjang. 
 
"Di Okinawa, sepertiga masyarakatnya berusia di atas 100 tahun," sebutnya.
 
Ternyata setelah dilakukan penelitian, mereka sangat rajin bekerja dan itu adalah kebahagiaan dan tidak mengangapnya sebagai beban hidup. Meskipun itu sebuah keharusan yang dilakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup, ujar Poltak Sitorus mengawali kisah dan pesannya. 
 
Dengan kisah tersebut Poltak Sitorus mengajak jemaat Katolik untuk bisa mencontoh kebiasaan yang baik yang dilakukan orang Okinawa Jepang tersebut. 
 
"Mari kita seluruh warga Toba khususnya warga jemaat Katolik saat ini agar semakin rajin bekerja dan tidak menganggapnya sebagai beban hidup," ujarnya
 
"Masalahnya, banyak orang berpikir bahwa bekerja itu adalah beban. Maka ketika dia bekerja, mengeluarkan tenaga yang terpaksa. Dengan kisah orang Jepang tersebut, ayo, mari kita sama-sama merubah minset atau pola pikir kita bahwa bekerja itu adalah kesenangan dan bukan beban," pesannya. 
 
Disarankannya, saat ini ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk merubah kehidupan menjadi semakin lebih baik. Tentunya diawali dari sebuah hal yang kecil, salah satunya beternak ayam untuk memenuhi gizi dalsm rumah tangga masing masing.
 
"Kepada kaum bapak, saya sarankan, daripada menghabiskan waktu 1 jam di lapo (kedai), lebih baik kita ternak ayam, awali dari 10 ekor saja. Untuk merawat 10 ekor itu kita hanya butuh waktu setengah jam dan setengah jam lagi kita di lapo untuk menghibur diri," ujarnya. 
 
Jangan selalu berpikir hal yang besar dulu, mari awali dari hal kecil untuk meraih hal yang besar, ajaknya.
 
Termasuk soal sampah, jangan lagi membuang sampah di sembarang tempat. Ini juga perubahan kecil yang berdampak besar bagi semua khususnya bagi lingkungan tinggal.
 
"Kita harus bisa menanamkan dalam setiap diri kita masing masing kesadaran, kepedulian, berjiwa sosial menjalin komunikasi kerja sama dulu disebut marsiadapari, marsiurupaan atau lebih dikenal dengan sebutan bahasa gotongroyong. Ssemua ini bertujuan dari kita, oleh kita dan untuk kita bersama," pungkasnya.