TOBA - Mahasiswa jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) yang tergabung dalam organisasi Arsitektur Hijau (Arju) hadir dan memilih Kabupaten Toba sebagai proyek ekspedisi penelitian perkuliahan mereka di tahun 2023 ini Sebanyak 30 orang mahasiswa yang tergabung dalam rombongan tersebut diterima dan dilepas Bupati Toba Poltak Sitorus untuk melakukan penelitian terhadap rumah Batak di gedung Balai Data Lantai IV Kantor Bupati Toba, Senin (7/8/2023).
 
Dalam programnya, penelitian ini akan berlangsung selama 8 hari kedepan di dua dusun yakni di Desa Hutanamora Banjar Ganjang kampung Lumban Baringin dan Dusun Lumban Pea Desa Parsambilan Kecamatan Silaen.
 
Dipilihnya Dua desa ini menjadi sasaran penelitian para mahasiswa Arju dikarenakan Desa Parsambilan dan Hutanamora Kecamatan Silaen masih memiliki sejumlah rumah tradisional adat Batak Toba.
 
Poltak Sitorus dikesempatan tersebut memaparkan berbagai filosofi dan rumah Batak serta kualitas ketahanannnya terhadap guncangan gempa bumi serta menyampaikan ciri dan kekhasan serta keunikan yang dimiliki rumah Batak dibanding dengan rumah adat lainnya yang ada di NKRI. 
 
Di mana rumah adat Batak Toba dibangun tanpa menggunakan paku ataupun bahan dari besi serta atap yang terbuat dari ijuk nira (pohon aren).
 
Poltak Sitorus berharap seluruh peserta ekspedisi yang melakukan penelitiannya di Kabupaten Toba mendapatkan ilmu baru. Serta mendapatkan berbagai cerita-cerita rakyat Batak yang dapat dikemas menjadi referensi peningkatan pembangunan di pemerintah termasuk dalam pengembangan pariwisata. 
 
Poltak Sitorus juga menambahkan saat ini Toba mendapat singkatan julukan baru dalam dunia kepariwisataan dengan singkatan 'Tempat Orang Berwisata Asik' (Asik) ini juga disingkatan "Aman Segar Indah Penuh Kenangan".
 
Ia juga meminta para peserta ekspedisi mengajak mahasiswa lainnya dari Bandung untuk datang berwisata dan menyaksikan pagelaran event internasional Power Boat F1H2O yang akan digelar keduakalinya pada bulan Februari 2024. Serta jet ski internasional yang direncanakan digelar pada November tahun 2023 ini. 
 
Koordinator Wadah Minat Arju, Michael Fredericko menyampaikan, ucapan terima kasih atas sambutan yang diberikan Bupati Toba.
 
"Kehadiran kami di Kabupaten Toba didasari katertarikan akan banyaknya arsitektur budaya lokal Batak yang sangat bagus namun unik dan langka, salah satunya adalah Rumah Batak," sebutnya.
 
Ketua Pelaksana Ekspedisi Toba 2023, Dennis Giovincent juga menyampaikan fokus dari komunitas mereka adalah belajar dari berbagai keunikan arsitektur kampung - kampung yang belum ada terdata di Nusantara Indonesia tercinta ini.
 
"Pelaksanan kegiatan yang kami lakukan tahun ini adalah angkatan ke- 38," ujarnya. 
 
Usai acara seremoni penyambutan sekaligus pelepasan, para mahasiswa langsung berangkat menuju lokasi ekspedisi yang didampingi Camat Silaen, Moses Simanjuntak.