SEBELUM subuh ayam jantan berkokok. Sahut menyahut kokokan pun terdengar dari jauh seakan mereka menyapa sinar sang surya yang mulai tampak menyinari bumi ibu pertiwi. Bunga flamboyan yang daunnya berguguran jatuh ke tanah, tatapi tidak dengan secercah harapan. Karena patutnya, harapan dan cita-cita akan selalu hadir untuk mereka yang mempercayai perubahan.

Harapan dan cita-cita akan berubah menjadi jawaban seiring dengan ikhtiar untuk bangkit.

Demikian yang dirasakan warga Desa Sitaratoit yang berada di kaki gunung lubuk raya, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Provinsi Sumatera Utara.

Di mana warga Desa Sitaratoit, juga memiliki impian untuk lebih sejahtera dan bisa menikmati betapa indahnya kemerdekaan seperti nikmat yang dirasakan warga di perkotaan.

Sekira pukul 6 pagi itu, suasana masih sejuk, seolah kesejukannya menusuk daging. Bulu-bulu halus yang tumbuh di permukaan kulit ikut berdiri tegak melelai menjaga badan agar tetap dalam keadaan hangat.

Keadaan kondisi alam seperti ini, sedapnya meneguk kopi Sipirok yang didominasi oleh rasa rempah yang cukup kuat.

Setelah kopi Sipirok melintas di tenggorokan, dari kejauhan tampak samar-samar sekelompok berbadan tegap memasuki Desa Sitaratoit yang menyunguhkan secercah harapan dan cita-cita.

Sekelompok berbadan tegap itu mengenakan pakaian lengkap, layaknya siap 'tempur', mulai dari topi bulat, seragam pakaian dinas lapangan dengan sepatunya, bila dihempaskan ke kaki bisa mengakibatkan patah tulang.

Sebelum tegukan terakhir kopi Sipirok melintas di tenggorokan, satuan kelompok yang mempunyai visi misi khusus itu kian mendekat seraya siap menyergap.

Satuan kelompok yang dikomandoi pimpinan itu, diyakini sangat terlatih menggunakan senjata laras panjang canggih, setidaknya senjata laras panjang SS-1 V1 yang dimungkinkan dapat menembus dengan akurat sampai jarak 400 meter saat bertempur.

Tak disangka dan diduga, setelah diperhatikan beberapa saat kelihatan jelas, mereka adalah Satuan Tugas (Satgas) Kodim 0212/TS (Tapanuli Selatan).

Kali ini Satgas Kodim 0212/TS membawa 'Senjata' tidak kepalang tanggung, mulai dari martil berukuran besar dan kecil, cangkul, sekop, balincong, linggis, garu, cetok dan ember beserta kereta dorong yang berfungsi untuk mengangkut dan memindahkan bahan material.

Satgas Kodim 0212/TS yang 'dipersejatai' ini, sempat menjadi sorotan warga Desa Sitaratoit, bahkan ada yang mengabadikan momen Satgas Kodim 0212/TS dengan peralatan tersebut.

Akan tetapi yang lebih tidak disangka dan menarik perhatian warga Desa Sitaratoit, alasan Satgas Kodim 0212/TS yang 'dipersejatai' dengan peralatan tersebut semata-mata untuk menjalankan tugas mulia yang telah diprogramkan dalam TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-117 Kodim 0212/TS.

Senjata 'tempur' yang dibawa Satgas Kodim 0212/TS tidaklah digunakan untuk menyergap dan menyerang musuh atau meluluhlantakkan benteng pertahanan musuh.

Namun senjata 'tempur' yang dibawa Satgas Kodim 0212/TS dipergunakan untuk kemajuan mewujudkan asa dan cita-cita yang telah lama diidam-idamkan warga Desa Sitaratoit.

Satgas Kodim 0212/TS akan 'bertempur' membangun jalan bukaan baru sepanjang 8.200 meter dengan lebar 8 meter yang akan menjadi jalan penghubung antar Desa Sitaratoid dengan Kelurahan Sitinjak, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapsel.

Di mana pembangunan bukaan jalan baru itu ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu satu bulan kedepan atau pada Agustus 2023 ini.

Tak hanya itu saja, dalam kurun satu bulan kedepan juga Satgas Kodim 0212/TS akan menyelesaikan program fisik lainnya, seperti pengerasan badan jalan, penggalian parit tanah pinggiran badan jalan sepanjang 8200 meter x 80 sentimeter x 1 meter dan pembangunan jembatan baru yang berukuran 6 meter x 5,50 meter sebanyak 8 unit.

Kedatangan Satgas Kodim 0212/TS itu sangat disambut hangat warga Desa Sitaratoit, seraya berdoa agar harapan dan cita-cita mereka terkabulkan.

Tidak muluk-muluk, warga Desa Sitaratoit tidak berharap banyak bahkan lebih. Warga hanya menginginkan jalan menuju kebun pertanian mereka dapat diakses mobil, tentunya dengan harapan dapat meningkatkan taraf perekonomian keluarga.

Kepala Desa Sitaratoit Mansur Rambe mengaku, sudah sejak lama warga Desa Sitaratoit menanti dan mendambakan akses jalan yang bisa dilalui mobil tersebut dibangun.

Jika musim hujan tiba, para petani tidak bisa lagi ke sawah kebun mereka. Karena untuk menuju kebun mereka harus melintasi jalan berlumpur. Akses jalan yang sulit, sering kali petani meninggalkan hasil panen mereka, karena akses jalan yang bisa dilalui kenderaan.

"Kini melalui progran TMMD ke-117, Satgas Kodim 0212/TS akan mewujudkan jalan bukaan baru yang dicita-citakan warga tuk mencapai kesejahteraan," harap kepala Desa Sitaratoit yang mempunyai masyarakat 1.300 orang.

Tahapan demi tahapan pembangunanan pun mulai dikerjakan. Memang cukup berat, namun Satgas Kodim 0212/TS bersama masyarakat dengan cekatan tetap berpacu dengan waktu yang telah ditentukan.

Pekerjaan yang cukup berat itu, dilaksanakan dengan suka ria. Kegembiraan itu terbias jelas di raut wajah warga setempat, begitu juga dengan raut wajah anggota Satgas Kodim 0212/TS.

Dengan kesempurnaan yang diberikan maha pencipta, kedua tangan yang dimiliki anggota Satgas Kodim 0212/TS memulai dari pangkal hingga badan jalan mulai diukur guna menentukan panjang lebar pembangunan jalan.

Setelah dilakukan pengukuran, selanjutnya anggota Satgas Kodim 0212/TS yang dibantu warga mulai mengunakan 'Senjata Tempur Pembangunan'.

Cangkul dan balincong yang dipikul, sekop, linggis yang digengam mulai digunakan untuk menggali bahu jalan 'harapan'. Kereta dorongpun mulai difungsikan untuk mengangkut dan memindahkan tanah urug galian.

Sementara, martil besar mulai difungsikan hingga terdengar dentuman suara akibat menghantam batu tuk dipecah. Begitu juga dengan martil kecil yang sering laga hantam pada paku di papan dan kayu pondasi.

Kolaborasi suara dentuman 'Senjata Tempur Pembangunan' itu pun seraya terdengar bak konser orkestra simfoni yang memiliki sekitar 100 pemain.

Buliran tetesan keringat mulai mengucur, tapi tidak menyurutkan harsrat Satgas Kodim 0212/TS bersama warga setempat untuk membangun negeri tercinta ini.

Sebagaimana slogannya, "Bersama Rakyat, TNI AD Kuat, Bersama TNI AD Rakyat Damai Dan Sejahtera" menjadi alasan pembangunan jalan penghubung Desa Sitaratoid dengan Kelurahan Sitinjak.

Sekarang, jalan 'harapan' yang dibangun Satgas Kodim 0212/TS bersama masyarakat telah dapat dirasakan warga nikmatnya.

Adi Johan Siregar, petani yang juga warga Desa Sitaratoid mengatakan, program TMMD Ke-117 Kodim 0212/TS itu merupakan rahmat. Karena, selama ini jika mamasuki musim panen buah salak atau hasil bumi, saat musim penghujan tiba. Masyarakat Desa Sitaratoid terpaksa harus memikul buah salak atau hasil bumi mereka sejauh 500 meter hingga 1 kilometer untuk mencari jalan yang baik dan bisa dilalui kenderaan roda dua.

"Terimakasih TMMD yang telah membangun jalan ini, sangat bermanfaat untuk warga, khususnya petani Desa Sitaratoit yang memiliki ladang sepanjang jalan penghubung Desa Sitaratoit dengan Kelurahan Sitinjak, dan kami tentunya akan lebih mudah mengangkut hasil pertanian," kata Adi Johan Siregar seraya tersenyum sumringah.

Dansatgas TMMD ke-117 Kodim 0212/TS, Letkol Inf Amrizal Nasution, pada Rabu (12/7/2023) mengatakan, kegiatan TMMD ke-117 yang dikerjakan pihaknya sebagai terobosan membantu pemerintah daerah untuk mensejahterakan rakyat yang bersifat fisik maupun non fisik, serta guna terciptanya kemanunggalan TNI- rakyat dalam rangka menyiapkan ruang, alat, kondisi yang tangguh.

Letkol Inf Amrizal Nasution yang juga sebagai Komandan Kodim 0212/TS itu berharap agar program yang dilaksanakan tersebut dapat memberi manfaat untuk warga sekitar, terutama dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kemajuan wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan.

Sasaran Fisik

Adapun yang menjadi sasaran pembangunan fisik dalam TMMD ke-117 Kodim 0212/TS ini meliputi pembangunan dan pembukaan badan Jalan ukuran 8.200 meter x 8 meter, penggalian parit tanah pinggiran badan jalan sepanjang 8.200 meter x 80 sentimeter x 1 meter, perkerasan badan jalan (Telford) dan pembangunan jembatan berukuran 6 x 5,50 m sebanyak 8 unit.

Sasaran Non Fisik

Selain pembangunan pada segi fisik, TMMD ke-117 Kodim 0212/TS ini juga meliputi sasaran nonfisik berupa penyuluhan, seperti penyuluhan bela negara, wawasan kebangsaan, pertanian, pendidikan, hukum dan Kamtibmas, narkoba, KB Kesehatan, lingkungan hidup, dan stunting, Posyandu dan Posbindu PTM.

Sementara itu, pada saat pembukaan TMMD ke-117, Bupati Tapsel Dolly Pasaribu mengatakan, TMMD ke-117 tahun 2023 di wilayah Kodim 0212/TS yang sedang dilaksanakan ini guna memperlancar transportasi darat dari Desa Sitaratoit dengan Kelurahan Sitinjak yang melintasi sejumlah desa di Desa Siuhom Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapasel, Sumatera Utara.

"Program serta kegiatan TMMD ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat dan berharap berkembang secara dinamis nantinya. Kerjasama TNI bersama pemerintah daerah sinergitas, dan koordinasi yang baik menjadi kunci kesuksesan program TMMD ke-117," ungkap Dolly Pasaribu.

Seperti yang diketahui, TMMD merupakan program terpadu antara TNI dan pemerintah yang bertujuan sebagai upaya percepatan terobosan pembangunan di daerah pedesaan, serta sebagai langkah peningkatan infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Imbas Positif dari Program TMMD ke-117 tahun 2023 di wilayah Kodim 0212/TS

Pertama, dengan adanya pembangunan jalan 'harapan' baru sepanjang 8200 meter dengan luas 8 meter yang menghubungkan Desa Sitaratoit dan Kelurahan Sitinjak memberikan banyak manfaat untuk warga, terutama petani.

Dalam hal ini, petani bisa dengan mudah mengakses lahan perkebunan dan membawa hasil panen dengan kendaraan roda empat apalagi kenderaan roda dua. Tentunya akan dapat meningkatkan kesejahteraan warga dan bisa meningkatkan perekonomian.

Kedua, dengan adanya penggalian parit tanah pinggiran badan jalan 'harapan' sepanjang 8.200 meter x 80 sentimeter x 1 meter, tentunya ini dilakukan untuk memudahkan warga dan bisa menanggulangi bencana banjir.

Parit tanah pinggiran badan jalan juga dapat menjadi salah satu bagian yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ketiga, pembangunan jembatan kayu yang berukuran 6 x 5,50 m sebanyak 8 unit yang menghubung-hubungkan jalan 'Harapan' di sepanjang 8200 meter ini. Dimana selama ini warga masyarakat setempat harus menempuh jalan terjal menurun lalu mendaki, dan menyeberangi sungai kecil.

Bahkan, ada juga diharuskan menempuh jalan memutar. Kini warga Desa Sitaratoit dan Kelurahan Sitinjak sudah bisa mengotimalkan jarak akses jalan tampa harus membuang energi.

Keempat, perehaban sarana pemandian dan Mandi Cuci Kakus (MCK) warga yang lebih baik. Tentunya dengan perehapan sarana fasilitas umum yang digunakan bersama warga setempat untuk keperluan mandi, mencuci dan buang air akan menjadi lebih layak.

Kelima, pengecatan mssjid dan perehapan tempat wudhu yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga, khususnya bidang keagamaan, sehingga menambah keimanan warga Desa Sitaratoit.

Keenam, penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela negara untuk pemahaman warga di lokasi TMMD ke-117 Kodim 0212/TS tentang wawasan kebangsaan, yang akan meningkatkan keutuhan persatuan dan kesatuan warga yang akan menjadi kuat.

Karena dengan kesadaran warga akan muncul semangat dan dorongan hati untuk mencintai tanah air, membela dan menjaga keutuhan bernegara.

Ketujuh, penyuluhan KB Kesehatan dilokasi TMMD ke-117 Kodim 0212/TS, akan dapat meningkatkan pengetahuan warga. Baik itu sikap dan perilaku keluarga dan warga, guna mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Kedelapan, penyuluhan Pendidikan, warga Desa Sitaratoit akan lebih memahami betapa pentingnya pendidikan, khususnya anak yang masih di usia pendidikan.

Dengan demikian warga Desa Sitaratoid juga akan lebih mengetahui bahwa pendidikan mempunyai kontribusi yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas bangsanya.

Kesembilan, penyuluhan tentang lingkungan hidup, di Desa Sitaratoid akan menambah pengetahuan warga Desa Sitaratoit dan Kelurahan Sitinjak terhadap sikap dan perilaku warga untuk menjaga serta meningkatkan pemberdayaan warga untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.

Kesepuluh, penyuluhan Hukum dan Kamtibmas, akan memberikan pemahaman tentang hukum kepada warga Desa Sitaratiot dan Kelurahan Sitinjak, agar lebih mudah memahami dan melaksanakan aturan tentang hukum yang berlaku serta mengajak warga tetap menjaga Kamtibmas.

Kesebelas, penyuluhan bahayanya narkoba, memberikan wawasan dan pengetahuan kepada warga khususnya para anak muda di Desa Sitaratoid dan Kelurahan Sitinjak tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan dampak buruk yang dapat ditimbulkannya.

Penyuluhan ini diharapkan agar remaja Desa Sitaratoid dan Kelurahan Sitinjak dapat mencegah diri dari bahaya dan hukum dari penyalahgunaan narkoba.

Keduabelas, penyuluhan stunting, Posyandu dan Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM), untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. Selain itu, masyarakat diharapkan dapat menjaga kesehatan

Ketigabelas, penyuluhan pertanian, dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat petani, agar mengetahui informasi terbaru dalam dunia pertanian. Dengan menggiring masyarakat petani dalam upaya pengambangan, supaya lebih berkembang lagi.

Ya, begitulah wujud harapan dari kemanunggalan TNI untuk rakyat. Bak sinar mentari yang selalu dan akan menyinari bumi ibu pertiwi.

Hiduplah TNI dan jayalah selalu, karena bersama rakyat TNI kuat sebagaimana slogan Tentara Nasional Indonesia untuk mengabdi bersama bangsa dan negara.***