MEDAN - Kebahagiaan Junita Sianturi mendengar kabar kelulusan putranya di universitas negeri tak bertahan lama. Kebijakan Universitas Negeri Lampung (Unila) menetapkan besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp8,4 juta per semester membuyarkan mimpinya untuk bisa menguliahkan anaknya tersebut. "Penghasilanku sebagai jurnalis media lokal tak cukup untuk membayarkan itu. Belum lagi bayar kos-kosannya dan uang makannya," kata Junita saat dihubungi wartawan, Jumat (7/7/2023), di Medan.

Menurutnya, setelah pengumuman kelulusan tanggal 20 Juni lalu, proses daftar ulang berlangsung sampai tanggal 30 Juni 2023. Kemudian pengumuman penetapan UKT tanggal 7 Juli 2023.

“Pengumuman UKT nya keluar pukul 15.00 Wib. Muncullah di layar UKT nya Rp8,4 juta per semester. Mendengar itu saya langsung shock. Nggak tahu mau bilang apa lagi. Hanya bisa menangis,” katanya.

“Tuhan, apakah ini artinya, anak sulungku gagal kuliah karena UKT nya mahal?” sambungnya berlinang air mata.

Selama ini, kata Junita, kebutuhan hidup keluarga sepenuhnya menjadi tanggungannya setelah sang suami tak lagi bekerja karena sakit.

"Dan aku juga masih punya 2 anak yang sekolah di tingkat SMP," terangnya.
Diakuinya, peluang untuk memohon keringanan UKT masih tersedia lewat permohonan banding.

"Tapi aku harus urus surat miskin dari Dinas Sosial. Padahal harusnya, dengan aku melampirkan surat pernyataaan bahwa suamiku tidak bekerja. Dan, aku numpang tempat tinggal di rumah orangtuaku harusnya sudah cukup," keluhnya.

Untuk itu ia berharap ada keadilan bagi anaknya agar tetap bisa kuliah di fakultas pilihannya.

"Pak Menteri Pendidikan tolong, jangan kubur mimpi anak ku. Jangan kubur masa depan anakku untuk menimba ilmu di perguruan tinggi negeri," pungkasnya.

Karena untuk membuatnya kuliah di swasta, ibu tiga anak ini mengaku tidak mampu. Apalagi, anak keduanya, tahun depan akan masuk SMA.

“Dengan UKT Rp8,4 juta per semester, berarti setahun Rp16,8 juta. Itu artinya, sudah lebih mahal dari uang kuliah swasta di Medan. Uang dari mana?” katanya lagi.

Untuk masa banding yang akan berlangsung sampai dengan 14 Juli 2023, ia berharap pihak kampus (Unila) bisa lebih bijaksana dalam menetapkan UKT berdasarkan berkas-berkas yang sudah dikirim. “Andaikan UKT nya Rp6 juta per semester pun saya masih belum sanggup. Masih terlalu berat,” ujarnya menangis. *