LABUHANBATU - Mantan Kapolsek Kualuh Hilir, AKP Krisnat Napitupulu berkesempatan mengikuti seminar sekolah yang digelar Sespim Lemdiklat Polri Jabar, Minggu (2/7/2023). Seminar bertemakan 'Meningkatkan Kemampuan Kepemimipinan yang Berintegritas dalam Mempersiapkan Pemimpin Polri di Era Society 5.0' dinilai sebagai salah satu impelementasi dari presisi Polri.

Usai mengikuti seminar sekolah ini, AKP Krisnat Napitupulu menyampaikan beberapa poin-poin yang terungkap dalam seminar tersebut yakni langkah-langkah yang tepat dan cepat untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan yang berintegritas dalam mempersiapkan pemimpin Polri di era Society 5.0.

"Pertama, memperkuat pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan yang komprehensif harus menjadi bagian integral dari persiapan pemimpin Polri. Ini harus mencakup aspek-aspek seperti kepemimpinan moral, etika, transparansi, dan akuntabilitas," ujar AKP Krisnat.

Kedua, lanjutnya, fokus pada nilai-nilai etika dan integritas. Penting bagi calon pemimpin Polri untuk mengembangkan pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai etika dan integritas dalam melaksanakan tugas mereka. Mereka harus diberikan pelatihan yang mendalam tentang pentingnya transparansi, akuntabilitas, keadilan, dan penegakan hukum yang adil.

"Ketiga, Mendorong partisipasi masyarakat. Era Society 5.0 menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah. Pemimpin Polri harus belajar untuk mendengarkan dan bekerja sama dengan masyarakat dalam membangun kebijakan dan menjalankan tugas-tugas mereka. Ini melibatkan komunikasi yang efektif, pendekatan yang inklusif, dan kemampuan untuk memahami kebutuhan dan aspirasi masyarakat," urainya.

Keempat, sambungnya kembali, mengembangkan keahlian teknologi dan digital. Era Society 5.0 ditandai dengan perubahan teknologi yang cepat dan penggunaan data yang meluas. Pemimpin Polri harus memiliki pemahaman yang kuat tentang teknologi dan kemampuannya untuk memanfaatkannya dalam tugas-tugas penegakan hukum.

"Kelima, peningkatan komunikasi dan keterbukaan, Pemimpin Polri harus menjadi contoh dalam komunikasi yang jelas, terbuka, dan efektif. Mereka harus mampu berkomunikasi dengan baik kepada bawahannya, rekan kerja, dan masyarakat secara umum," tandasnya.

Poin-poin ini, kata AKP Krisnat, dinilai sebagai langkah yang tepat agar ke depan Polri semakin lebih baik lagi, di samping sebagai pengayom masyarakat dan juga mampu membaca langkah nyata ke depan.

Sebagaimana diketahui, seminar ini dihadiri Irjen Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si dengan narasumber Bahlil Lahadalia, S.E selaku
Menteri Investasi Indonesia dan Ketua BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), Prof. Dr. Anwar Usman, S.H., M.H selaku Ketua Mahkamah Konstitusi, Komjen Pol. Drs. Purwadi Arianto, M.Si selaku KALEMDIKLAT POLRI, Komjen Pol Dr. Mohammad Fadil Imran, M.Si selaku Kepala Badan Pemelihara Keamanan (BAHARKAM POLRI), Irjen Pol. Krishna Murti, S.I.K., M.Si selaku Kepala Divisi Hubungan Internasional (DIVHUBINTER POLRI) dan Athor Subroto, S.E., M.M., M.Sc., Ph.D selaku Direktur Sekolah Kajian Statejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia.