MADINA - Ketua Karang Taruna Kabupaten Madina, Zulkifli Nasution kembali memberikan klarifikasi ihwal potongan video percakapan pribadi yang kembali disebar oleh akun diduga palsu di media sosial Facebook (FB).


Dia menyebut video percakapan itu bukan yang asli melainkan yang sudah diedit atau dipotong - potong.

"Kembali saya tegaskan, video percakapan yang disebar oleh akun yang tidak bertanggung jawab di media sosial itu sudah dipotong-potong, bukan video asli. Terkait penyebutan nama wakil semua yang saya sampaikan tidak benar," kata Zulkifli dalam sebuah video klarifikasi yang diterima wartawan, Sabtu (1/7/2023).

Dalam video klrifikasi itu, Zulkifli turut menyampaikan permohonan maaf kepada Wakil Bupati Madina, Atika Azmi Utammi Nasution.

"Di sini juga saya sampaikan permohonan maaf kepada beliau wakil bupati. Yang saya sampaikan dalam video semuanya tidak benar," ungkapnya.

Disisi lain, Zulkifli menjelaskan semua potongan video percakapan pribadinya yang disebar di media sosial dan belakangan viral, bukan lagi video utuh melainkan hanya potong-potongan.

Menurutnya, video potongan percakapan pribadi yang disebar pihak yang tidak bertanggung-jawab hanya bertujuan memperkeruh suasana dan menciptakan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.

Dia mengaku potongan video percakapan yang viral merupakan percakapan pribadi yang dilakukannya bersama seseorang bernama Muhammad Yakuf Hasibuan (MYH).


Sebelumnya juga, Zulkifli juga mengaku tak mengetahui kalau percakapan pribadi dengan MYH telah direkam dan tanpa sepengetahuannya disebarluaskan ke media sosial.

"Saya sendiri tidak tahu percakapan itu ternyata direkam dan disebarkan ke medsos," ujarnya.

Saat ini Zulkifli mengaku tengah menyiapkan laporan ke pihak berwajib terhadap siapa penyebar potongan video serta yang merekam video percakapan pribadi tersebut.

Kendati pun kata dia menambahkan, MYH masih mau mencoba mengelak bukan sebagai pihak yang menyebarluaskan ke media sosial.

"Saya sudah mengonfirmasi dan menghubungi saudara MYH, dia mencoba masih mengelak dengan bersumpah-sumpah bawa-bawa nama tuhan kalau bukan dia yang menyebarkan ke media sosial. Tapi, begitu pun kita serahkan ke pihak berwajib membuktikannya," pungkasnya.