MADINA - Keluarga penderita katarak di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) akhirnya dibawa berobat ke Rumah Sakit (RS) Adam Malik Kota Medan. Keluarga penderita katarak itu merupakan warga Kelurahan Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Madina. Dari 7 orang bersaudara yang merupakan anak pasangan Muksin Rangkuti (46) dan Netti Herawati (44), ada 5 orang anak yang mengalami ganguan penglihatan. 

Di antaranya, Ahmad Husein (19) anak pertama memiliki penglihatan normal, sementara anak kedua, Pangidoan Martua (16) mengalami gangguan penglihatan.

Kemudian anak nomor 3,4 dan 5, Raihan (15), Marito (13) dan Aldiansyah (10) mengalami kebutaan.

Dan anak nomor enam, Nuraini (9) mengalami gangguan penglihatan juling berat dan anak paling bungsu, Nur Adeline (3) penglihatan normal.

Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Madina Riswan Harahap mengatakan, pemerintah daerah bekerja sama dengan balai Sentra Insyaf Kementrian Sosial dan pelopor perdamaian serta pendamping sosial SDM PKH bertekad membawa keluarga yang menggalami gangguan katarak berobat ke RS Adam Malik Medan. 

Pemberangkatan satu keluarga itu dilepas dari rumahnya di Kelurahan Pidoli Dolok, Kecamatan pada Senin (26/6/2023) kemarin. 

"Atas arahan pimpinan, kita upayakan untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi penderita gangguan penglihatan ini, mudah mudahan usaha kita bersama ini mendapat hasil terbaik, disamping itu, Pemkab Madina bersama Kementerian Sosial akan mendampingi untuk perbaikan kesejahteraan keluarga tersebut," kata Riswan saat diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa (27/6/2023).

Selain mengupayakan pengobatan kepada keluarga yang mengalami gangguan penglihatan, pihaknya juga kata Kadis berupaya memberikan pelatihan kepada para penyandang disabilitas tersebut. 

"Rencananya untuk melatih skill agar mempunyai keahlian yang direncanakan akan melaksanakan pelatihan tersebut di tebing tinggi atau di Bandung," ucapnya 

Dalam ha ini biaya untuk selama menjalani pengobatan di Kota Medan juga akan ditanggung  Sentra Insyaf Medan.