JAKARTA - Partai Demokrat saat ini masih tetap konsisten untuk menyerahkan keputusan nama Cawapres kepada Capres Anies Baswedan.
Meskipun nama AHY memiliki elektabilitas yang baik, tetapi nama-nama lain pun diperhitungkan oleh Demokrat.

"Ketum AHY bahkan memerintahkan saya sebagai Kepala Bappilu untuk memperhitungkan alternatif nama-nama lain tersebut," ujar Kabappilu Partai Demokrat, Andi Arief dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/6/2023).

Menurut Andi Arief, meskipun partai politik memiliki hak dan kewajiban untuk mengusung kader utamanya sebagai bakal Capres/Cawapres, apalagi memiliki elektabilitas yang tinggi, tetapi di tubuh Partai Demokrat sendiri, proses penjaringan Capres/Cawapres juga melalui berbagai macam tahapan.

"Nama yang diperhitungkan pun tidak tunggal. Bahkan, pada awalnya kader PD menginginkan AHY sebagai Capres. Tetapi, karena Partai Demokrat tidak mungkin mengusung Capres sendiri, maka nama Anies Baswedan menguat sebagai hasil kompromi Demokrat bersama Partai Nasdem dan PKS untuk memenuhi PT 20%," jelasnya.

Partai Demokrat, sambung Andi Arief, sudah memaparkan nama-nama bakal Cawapres itu beberapa bulan lalu di kantor DPP PD kepada tim Capres. Hal tersebut menyusul atas permintaan Tim Capres kepada Partai Nasdem dan PKS.

"Hadir dalam paparan itu Tim Capres, Sekjen PD, Sekretaris MTP dan Kabappilu. Partai Demokrat siap dikonfrontir dengan Tim Capres, bahwa nama yang dipaparkan dan diperhitungkan sebagai Cawapres tidak tunggal. Selain AHY, ada nama Khofifah Indar Parawansa, Sandiaga Uno, Yenny Wahid, Andika Perkasa, Ahmad Heryawan, Ahmad Syaikhu, Salim Segaf Al-Jufri dan Ridwan Kamil," katanya.

Andi Arief juga menegaskan, Partai Demokrat tidak pernah memaksakan AHY sebagai Bacawapres Anies Baswedan.

"Silakan ditanyakan kepada Capres Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Nasdem dan Ketua Umum PKS. Bahkan, Partai Demokrat setuju untuk menyerahkan keputusan Cawapres kepada Capres sesuai dengan Piagam Koalisi," bebernya.

Di sisi lain, Andi Arief juga memberikan pernyataan terkait evaluasi terhadap Capres di bulan Juni. Didasari oleh kalkulasi dan keinginan yang kuat dari Partai Demokrat, Capres Anies Baswedan diharapkan tidak kehilangan momentum politik untuk memenangkan Pilpres 2024.

"Partai Demokrat tidak akan mundur ke belakang membicarakan nama Cawapres, karena proses penentuan Cawapres sudah melewati berbagai macam tahapan selama kurang lebih empat bulan sejak piagam koalisi ditandatangani. Adapun terkait pilihan nama Cawapres, Partai Demokrat konsisten untuk menyerahkan keputusan itu terhadap Capres Anies Baswedan," tandasnya.