MADINA - Warga merasa kecewa proyek jembatan gantung di Desa Kampung Baru, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) bila terancam gagal dibangun tahun ini. Pasalnya pekerjaan jembatan tersebut sudah empat hari tidak ada lagi aktivitas oleh pekerja. Bahkan pihak kontaraktor menarik sebahagian peralatannya.

"Kalau ini gagal (Pembangunan jembatan gantung) sakitnya bukan main lagi ini," tungkas Antonius Nainggolan seorang warga kepada wartawan ketika ditemui di lokasi pembangunan jembatan gantung di Sungai Batang Gadis Desa Kampung Baru, Minggu sore kemaren.

Warga itu menguraikan, pembangunan jembatan tersebut sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat setempat, bahkan sampai bertahun-tahun.Pasalnya pembangunan jembatan itu akan mempermudah akses warga di Desa Kampung Baru, begitu juga bagi warga 4 desa yang berada di seberang sungai Batang Gadis.

"Karena ini kan sudah bertahun-tahun kita tunggu dan selama itu baik dari kami yang cari nafkah dan empat desa yang seberang sungai cuman gunakan perahu rakitan. Dan seandainya ini gagal waduh sakit bukan main lagi," ungkap warga tersebut.

Sementara informasi yang dihimpun, pihak kontraktor tiba-tiba menyetop pengerjaan pembangunan jembatan gantung di Desa Kampung Baru diduga terkait persoalan tanah milik seorang warga yang berada di dekat proyek jembatan tersebut.

"Yah kira kira begitulah kita dengar, tapi
kalau persoalan pastinnya saya sebenarnya kurang paham karena disini saya tidak ada hubungan kerja. Tapikan baru tiga hari ini persoalan itu muncul masa perusahaan sudah membawa pulang alat alatnya," imbunya.

Sementara Plt Kadis PUPR Madina Elvi Yanti Harahap belum merespon tanggapannya terkait kontraktor yang meninggalkan pekerjaan pembangunan jembatan tersebut setelah dilayangkan pada Senin (5/6/2023) melalui aplikasi perpesanan. Sama halnya dengan pihak kontartaktor belum memberi jawaban.

Sementara dilihat dari plank mrek di lokasi pembangunan jembatan gantung aek batang gadis di kerjakan oleh PT Diori Ria Ria tertanggal kontarak pada 17 Maret 2023 hingga waktu pelaksanaan sampai 150 hari kalender. Sedangkan anggaran pembangunan jembatan itu sebesar Rp 4.656.941.250, atau Rp 4,6 Milliar lebih dan anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU).