SIBOLGA - Terwujudnya kinerja layanan yang baik oleh BPJS Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan merupakan salah satu fokus utama BPJS Kesehatan Tahun 2023. Melalui inovasi dan digitalisasi yang dilakukan internal dan ekosistem JKN diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada peserta JKN.
 
BPJS Kesehatan menghadirkan “BPJS Kesehatan Trust Mark” sebagai upaya untuk penyelarasan tata Kelola sistem informasi, dimana ruang lingkupnya mencakup keamanan informasi, pengelolaan layanan TI, hingga keberlangsungan layanan TI.
 
Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi antara BPJS Kesehatan bersama Fasilitas Kesehatan dalam pemanfaatan teknologi informasi ini.
BPJS Kesehatan Sibolga melakukan pendampingan kunjungan (site visit) ke Rumah Sakit Metta Medika II Sibolga pada Jumat (26/5/2021). 
 
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari hasil pengisian penilaian mandiri (self assessment) yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan pada portal BPJS Kesehatan Trust Mark yang selanjutnya dilakukan verifikasi dari hasil penilaian tersebut.
 
Kegiatan ini dilaksanakan dengan kunjungan langsung (onsite) ke fasilitas kesehatan yang bersangkutan, dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) dengan para Pimpinan Rumah Sakit, Pelaksana TI, serta Pelaksana SDM dan Umum rumah sakit dengan menyiapkan dokumen pendukung terkait penilaian mandiri.
 
“Kami sangat mendukung kehadiran BPJS Kesehatan Trust Mark ini. Kekhawatiran kami terutama terkait isu yang sering terjadi, yaitu kebocoran data. Apalagi rumah sakit merupakan salah satu gudang database terbanyak untuk pasien JKN. Untuk itu kami siap berkolaborasi dengan tenaga IT BPJS Kesehatan untuk menjalankan program ini, agar kita dapat meningkatkan tata Kelola IT yang nantinya juga dapat meningkatkan mutu layanan,” ujar Hendry.
 
Direktur RS Metta Medika II, Hendry Gunawan, didampingi oleh Kepala Bidang Administrasi dan Umum, Marsina Makdalena Panjaitan menghadiri kegiatan BPJS Kesehatan Trust Mark yang diadakan di aula rapat rumah sakit Metta Medika II tersebut. 
 
Lena menjelaskan, bahwa sejak awal berdirinya rumah sakit ini pada tahun 2019, RS Metta Medika II memiliki dua orang tenaga IT internal dan selebihnya berasal dari pihak ketiga atau vendor yang berada di Kota Medan. Vendor ini juga telah banyak bekerja sama dengan beberapa rumah sakit besar di Kota Medan.
 
“Untuk seluruh tata kelola sistem informasi rumah sakit kami koordinasikan langsung ke bagian IT, jika ada kendala yang butuh penanganan lebih lanjut maka akan diteruskan ke IT di Medan. Begitu juga untuk dokumen pendukung yang dibutuhkan dalam self assessment ini, beberapa diantaranya kami konfirmasi ke vendor,” jelas Lena.
 
Ditemui secara terpisah, Kepala BPJS Kesehatan Sibolga, Rita Masyita Ridwan menyampaikan tanggapannya terkait salah satu rangkaian kegiatan BPJS Kesehatan Trust Mark ini. Ia menyampaikan bahwa melalui penilaian mandiri tersebut, fasilitas kesehatan dapat memenuhi kriteria-kriteria terbaik pada tata kelola sistem informasi.
 
Sehingga pada akhirnya, setiap fasilitas kesehatan dapat meningkatkan pengelolaan dan pelayanan TI serta terwujudnya kesadaran bersama terhadap mekanisme perlindungan data pribadi dari fasilitas kesehatan.
 
“Dengan telah melewati beberapa tahapan implementasi oleh RS Metta Medika 2 ini, hingga sampai pada proses verifikasi penilaian oleh tim BPJS Kesehatan Trust Mark, maka rumah sakit akan bersiap-siap untuk proses selanjutnya, yaitu pengesahan peringkat faskes dan berakhir pada pemberian tanda apresiasi sebagai wujud kesesuaian tata kelola faskes dengan kriteria BPJS Kesehatan Trust Mark,” pungkas Rita.