MEDAN - Universitas Syiah Kuala (USK) termasuk dalam 21 perguruan tinggi di Indonesia yang menandatangani nota kesepahaman dengan 13 perguruan tinggi dari China. Dari 13 tersebut, tiga perguruan tinggi di China menggandeng USK Banda Aceh, seperti Wuhan Sports University, Shandong Water Conservancy Vocational College dan Guizhou University.

Penandatangan tersebut berlangsung di Auditorium dr. Syafri Guricci, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), sebagai tuan rumah.

Nota kesepahaman antar universitas di Indonesia dan China di bawah Indonesia-China University Alliance (ICUA). Berharap agar kerjasama dapat diimplementasikan dengan program nyata.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kemitraan, dan Bisnis USK, Dr. Ir. Taufiq S., M.Eng., IPU yang hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan, kerjasama ini merupakan kesempatan berharga bagi kampus terbaik di Aceh untuk belajar banyak hal dari China. Saat ini tiga universitas tersebut menjadi fokus utama, sembari menjajaki dengan kampus lain yang ada di sana.

"Kita tau China salah satu negara super power di dunia selain Amerika. Kemutakhiran teknologi, ekonomi yang melejit, merupakan dua hal penting, yang dapat ditransfer untuk SDM Aceh yang akan berkontribusi bagi Indonesia," kata Dr. Taufiq, seperti dikutip dari siaran pers USK, Rabu (17/5/2023).

Selain itu, USK sendiri punya sejumlah prodi unggulan yang juga bisa menjadi referensi bagi China. Misalnya Magister Ilmu Kebencanaan. Katanya, sebagai daerah yang pernah punya pengalaman tsunami dahsyat, telah membuat peneliti dunia menjadikan USK sebagai referensi riset.

"Saya kira ini peluang kolaborasi riset di bidang kebencanaan. USK juga punya sejumlah produk, yang bisa dipertimbangkan untuk masuk ke pasar industri China, seperti nilam dan kopi. Saya pikir ini menarik," jelas WR USK.

Ketua ICUA, Prof. Gunawan Suryoputro menjelaskan, bahwa terdapat tiga program yang mulai direncanakan ke depan sebagai tindak lanjut kerja sama yaitu kunjungan balasan. Seperti; pertukaran mahasiswa dan dosen, serta studi lanjut.

Vice Chairman of Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), Mr. Grant Wu dalam sambutannya menyampaikan bahwa terdapat banyak peluang kerjasama di bidang pendidikan.

Sementara itu Presiden Direktur University and College Admission System (CUCAS) Zhou Dong memperkenalkan CUCAS sebagai portal online penerimaan mahasiswa internasional yang telah bekerja sama dengan lebih dari 300 Universitas teratas di China.

Tidak hanya untuk mendaftar perkuliahan, CUCAS juga melayani konsultasi bagi siapa saja yang tertarik berkuliah di China.

Sementara itu, Sekretaris ICUA, Endang Zakaria, M.H., mengatakan bukan hal baru bagi China melakukan kerjasama dengan Universitas Islam di Indonesia. Mereka (Universitas Cina) memiliki ketertarikan untuk mengenal lebih jauh semua level pendidikan di Indonesia, termasuk perguruan tinggi.

"Kerjasama yang dapat dihasilkan dari adanya kerja sama ini berpusat pada bidang pendidikan, sains, dan teknologi. Di samping itu, bentuk nyata dari kerja sama ini dapat terlihat dengan adanya pertukaran mahasiswa, join research, seminar bersama, dan pertukaran dosen," ungkap Endang.*