MEDAN - Universitas Syiah Kuala memberikan pembekalan kepada 2.710 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler untuk Periode XXII dan Kolaborasi Tahun 2023 mulai tanggal 6 – 7 Mei 2023. Mereka akan melakukan KKN di tiga kabupaten di Provinsi Aceh. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik USK Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si di Gedung AAC Dayan Dawood.

Kepala Pusat Pengelolaan dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (P3KKN) USK Drs. Zulfitri, M.Biomed dalam laporannya mengatakan, KKN kali ini melibatkan 2.710 mahasiswa serta 140 mahasiswa dari 3 PTN Kolaborasi yaitu Universitas Teuku Umar, Universitas Samudra Langsa dan Universitas Islam Negeri Ar Raniry.

Kegiatan KKN ini akan dilaksanakan di Kabupaten Pidie Jaya, Pidie dan Aceh Besar. Rencananya, program pengabdian kepada masyarakat tersebut akan dilaksanakan mulai tanggal 26 Mei – 26 Juni 2023.

Adapun tema yang diangkat pada KKN kali ini adalah Pemanfaatan Produk Lokal dalam Upaya Pencegahan Stunting dan Memperkuat Sistem Informasi Gampong (SIGAP).

“Jadi ada tiga kata kunci yaitu pemberdayaan produk lokal, pencegahan stunting dan pemanfaatan aplikasi SIGAP. Inilah kemudian menjadi program-program KKN bagi mahasiswa untuk men-support tiga kata kunci itu dengan sukses,” ucapnya lewat siaran pers diterima di Medan, Minggu (7/5/2023).

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan dukungan semua pihak dalam rangka menyukseskan KKN ini.

Khusus bagi mahasiswa, dirinya mengingatkan agar menjadikan KKN ini sebagai tantangan untuk mengatualisasikan ilmu yang telah mereka dapat di bangku kuliah untuk memberi manfaat yang luas bagi masyarakat.

“Apa yang anda lakukan di lapangan menjadi nilai bagi diri anda nanti. Itulah yang menjadi pengabdian kepada masyarakat. Tunjukan apa yang dipelajari di kampus, bisa anda akutalisasikan di lokasi KKN nanti,” pesannya.

Selanjutnya, Agussabti dalam sambutaannya turut menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak khususnya Pemerintah Kabupaten yang menjadi lokasi KKN tahun ini.

Dirinya mengungkapkan, tujuan KKN itu di antaranya adalah meningkatkan empati mahasiswa, menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk pula menanam nilai-nilai etos kerja mahasiswa.

Oleh karena itu, Agussabti berpesan agar memanfaatkan program KKN ini untuk meningkatkan nilai-nilai dalam diri mahasiswa. Baik soft skill maupun hard skill mereka.

“Karena belum tentu mahasiswa yang bagus di bangku kuliah, bisa diterima dengan baik di masyarakat. Jadi buktikanlah, kalau kita bisa berkerja sama dan nilai kerja sama ini bisa dinikmati masyarakat nantinya,” ucapnya.

Dalam kegiatan pembekalan ini, setiap Pemerintah Kabupaten memaparkan potensi dari daerahnya masing-masing. Penjelasan tersebut, diharapkan bisa memberi informasi lebih banyak bagi peserta KKN sehingga menginspirasi mereka untuk melahirkan program KKN-nya yang bermanfaat bagi masyarakat.*