PALAS - Proyek Multi Years Contract (MYC) senilai Rp170 miliar yang dialokasikan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) untuk pembangunan jalan sepanjang 30 km di Kabupaten Padanglawas (Palas), progres pengerjaannya telah beberapa bulan terbengkalai. Informasi yang dihimpun GoSumut dari masyarakat disekitar kegiatan proyek menyebutkan, proyek anggaran fantastis untuk pembangunan 8 titik ruas Jalinsum di Kabupaten Palas mangkrak alias terbengkalai.
 
Seperti salah satunya contohnya, ruas Jalinsum menuju Kecamatan Sosopan yang berada di Kelurahan Pasar Sibuhuan, Kecamatan Barumun telah beberapa bulan belakangan ini terbengkalai.
 
"Kondisi proyek yang awalnya sudah dilakukan pemadatan badan jalan enam  bulan lalu, mirisnya hingga saat ini pengerjaannya  belum juga dihotmix dan para  pekerjanya  sudah tidak pernah terlihat lagi,” ucap Mansur,warga setempat di sekitar kegiatan proyek, Kamis (4/5/2023).
 
Ia mengungkapkan, akibat kondisi Jalinsum yang terbengkalai tersebut,saat ini  diselimuti debu tebal saat kendaraan lalu lalang melintas. 
 
Bahkan, saat hujan turun akan berubah menjadi  kubangan  air di badan jalan sehingga mengganggu pengguna jalan dan rawan terjadi laka tunggal, bebernya.
 
“Pak Gubsu mohon perhatiannya atas kondisi Jalinsum ini. Kasihan anak-anak kami pak yang masih balita dan kami khawatir akan terkena penyebaran penyakit infeksi pernapasan bila terus berlanjut,” ucap warga.
 
Salah seorang penarik becak bermotor (Betor ) yang setiap harinya puluhan kali melintas menjemput dan mengantar penumpang juga menyampaikan kekecewaannya terhadap kondisi Jalinsum itu.
 
Ia mengungkapkan, selain telah mengganggu pernapasan dan pandangan penglihatan  akibat diterpa  debu tebal yang berhamburan dibadan jalainsum yang terbengkalai tersebut. 
 
Ia terpaksa lebih sering ke bengkel untuk servis utamanya mengganti sumbu gandengan becak bermotornya dan mengalami banyak kerusakan akibat melintas di kubangan lubang-lubang badan jalan yang bergelombang tersebut.
 
“Mohon kepada dinas terkait agar segera menyelesaikan pembangunan jalan ini. Jika kondisi ini terus berlanjut akan menghilangkan mata pencaharian masyarakat," ungkapnya.
 
Ia mengeluh, uang sewa penumpang yang kita kumpulkan akan habis ke biaya servis,  belum  lagi makan anak istri di rumah,” ucap Hasibuan.
 
Kepala UPTJJ Bina Marga Gunung Tua, Rasuli Siregar, saat dimintai keterangannya terkait penyebab terbengkalainya proyek multiyears di 8 titik ruas Jalinsum di Palas.
 
Dan terkait kebenaran informasi yang beredar bahwa telah dilakukan pemutusan kontrak atas proyek berbiaya Rp170 miliar di Palas itu, sejak Rabu (3/5) hingga berita ini ditayangkan, belum memberikan keterangan apapun, baik melalui seluler maupun pesan singkat WhatsApp.