MEDAN - Tim Universitas Syiah Kuala (USK) ikut berpartisipasi dalam kegiatan steering committee meeting sebagai bagian dari program Erasmus+, terkait dengan pengembangan kurikulum Program Magister Ind4.0. Pertemuan dilaksanakan dari tanggal 27-28 April 2023 di Siem Reap, Kamboja.

"Pertemuan tersebut melibatkan 15 partner konsorsium baik dari universitas maupun institusi dari Asia dan Eropa," kata perwakilan USK, Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc, sebagaimana siaran pers diterima di Medan, Rabu (3/5/2023).

Ia mengungkapkan, bertindak sebagai host dalam kegiatan tersebut adalah mitra dari Kamboja yaitu University of Heng Samrin Thbongkhmum, University of Battambang, dan Mean Chey University. Dari Malaysia dihadiri oleh mitra dari Universiti Teknologi Mara, Universiti Teknologi Malaysia, dan Universiti Kuala Lumpur.

Negara-negara dari Eropa yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Hellenic Open University (Yunani), Guglielmo Marconi University dan Sapienza University (Italia), serta beberapa partner dari Jerman (BK-Con), Skybridge Partner dan AMC (Yunani).

Sementara dari Indonesia diwakili oleh dua universitas yaitu USK dengan koordinator Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc, dan Universitas Sumatera Utara yang diketuai oleh Dr. Emerson Pascawira Sinulingga, S.T., M.T. Pada kegiatan tersebut, dilakukan evaluasi dan asesmen berkaitan dengan implementasi kurikulum Magister Ind4.0 yang telah dilaksanakan oleh anggota konsorsium.

"Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak Erasmus terkait progres kegiatan yang telah dilaksanakan. Sampai saat ini USK telah berpartisipasi dalam sembilan kegiatan Erasmus+," jelas Dekan FP USK itu.

Prof Samadi membeberkan, adapun sembilan kegiatan yang dimaksud dan diikuti USK meliputi: EXPERTS Program, INDOPED, SPIRE, S-FARM, DS/AI, Ind4.0, OPTBANK, UN4DRR, SPIRIT dan CABNEI.*