LANGKAT - Konflik satwa terjadi di RT Bandar Uli dusun Lau Rambe desa Kuta Gajah kecamatan Kuta Mbaru, daerah dimaksud berdekatan dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Merupakan  wewenang TNGL resort  Marike bernaung di wilayah kerja seksi Stasiun Pengelolaan Taman  Nasional (SPTN) TNGL wilayah V Bukit Lawang.

Informasi dihimpun Sabtu (14/4/2023)  dari Mangat  kepala seksi (kasi) Pemerintahan desa Kuta Gajah menguraikan kejadian itu diketahui  warga sekira pukul 08.00 WIB pagi tadi saat pergi ke ladang/kebun.

Warga kaget melihat seekor ternak sapi tergeletak tak bernyawa. Setelah diamati bagian ekor ternak telah bolong dan terlihat juga bekas cakaran kuku di sekujur tubuh hewan itu beber Mangat.

Dijelaskannya sapi yang menjadi korban ditaksir berbobot 30 kg/betina dan setidaknya pemilik mengalami kerugian sebesar Rp 3,5 juta.

Masih penuturan Mangat, beberapa bulan terakhir warga kerap melihat jejak/bekas  harimau bahkan pernah dilihat langsung oleh warga urainya.

Pihak TNGL serta Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut telah berupaya melakukan pengusiran namun belum juga berhasil imbuhnya.

Disinggung tentang jarak lokasi kejadian dengan pemukiman warga3, Mangat mengaku cukup dekat, hanya kisaran 300 M. Sementara jarak ke batas TNGL kisaran 1 KM , lahan masyarakat cukup dekat dan berdampingan dengan TNGL tuturnya.

Warga berharap kiranya pihak yang terkait seperti TNGL serta BKSDA Sumut secepatnya mengambil langkah solusi sehingga warga merasa nyaman tanpa adanya konflik satwa ujar Mangat.

Benar bang, pemilik sapi masih kerabat dekat yang menghidupi keluarganya dari aktifas petani dan ternak sebagai selingan, tambahan ekonomi pungkas Mangat.

Terpisah kapolsek Salapian AKP Bengkel Ginting dikonfirmasi tentang konflik satwa dimaksud mengaku personil sedang turun ke lapangan ujarnya.

Sementara Jon Purba salah seorang personil seksi wilayah V SPTN Bukit Lawang saat dikonfirmasi mengatakan personil sedang berjalan menuju lokasi bang ujarnya dari telepon selulernya.