MADINA - Bentrok antara dua kelompok warga desa di Kabupaten Mandailing Natal (Madina)  pecah. Bentrokan ini sempat membuat suasana di Desa Parbangunan mencekam. Peristiwa bentrokan tersebut terjadi sekira Pukul 18:00 Wib menjelang Magrib, Jumat (17/3/2023), antara warga Desa Purba Baru Kecamatan Lembah Sorik Marapi dengan warga Desa Parbangunan. 
 
Aksi bentrokan tersebut juga sampai ke jalan tepatnya di depan rumah dinas Bupati atau persimpang depan rumah dinas Kapolres Madina. 
 
Beberapa warung yang berada di tepi jalan desa itu terpaksa tutup untuk menghindari pengrusakan akibat bentrokan tersebut. 
 
Dalam peristiwa itu, menyebabkan sejumlah warga mengalami luka-luka hingga dilarikan ke tempat klenik bidan di desa itu dan Puskesmas setempat, akibat pelemparan warga yang terlibat bentrok. 
 
Aksi bentrokan tersebut diketahui terjadi seusai laga pertandingan bola antar club kesebelasan di wilayah itu. 
 
Kapolres Madina AKBP M Reza Chairul Akbar mengatakan, hal itu disebabkan karena se kelompok wargs yang berasal dari Desa Purba Baru, melakukan pelemparan terhadap rumah warga setempat usai pertandingan bola. 
 
"Supporter dari Desa Purba Baru itu tiba-tiba melakukan pelemparan hingga kemudian dibalas oleh pemuda dari desa setempat. Saat ini ada sebanyak 27 yang diduga terlibat bentrokan itu diamankan ke Polres Madina untuk menghindari korban tambahan, sementara korban yang luka luka atau kerugian kerusakan atas kejadian itu masih dilakukan pendataan," kata Kapolres. 
 
Kapolres menyampaikan kondisi sekerang ini di lokasi kejadian sudah kondusif. Personel kepolisian baik dari TNI juga sudah berjaga jaga di beberapa titik desa itu. 
 
Sementara dari ketarangan warga,  kericuhan itu bermula disaat sejumlah suporter bola asal warga Desa Purba Baru beranjak pulang dengan berkendara usai menonton pertandingan bola. 
 
"Setelah pertandingan bola di lapangan Mangga Dua, suporter kesebelasan Aek Singolot berteriak teriak dan ucapkan kata kotor sehinga warga desa ini tak tahan dan mereka melakukan pelemparan sampai masuk ke tengah kampung sambil melemapri rumah ," kata Jhon seorang warga Desa Parbangunan. 
 
Akibat kejadian itu, kata Jhon, setidaknya ada dua puluh orang warga desa Parbangunan mengalami luka-luka yang disebabkan aksi pelemparan tersebut. Korbannya pun diantaranya ada masih anak kecil. 
 
Sementara dari patauan Gosumut di lokasi, selain beberapa rumah warga yang rusak atas kejadian tersebut. Dua unit sepeda motor yang diduga milik warga Desa Purba Baru menjadi pelampiasan amarah warga. Satu diantaranya dibuag ke bawah jembatan sungai Batang Gadis dan satunya lagi ringsek parah. 
 
Kemudian warga desa Purba Baru berjumlah 27 orang yang telah diamankan ke Polres Madina malam itu juga dipulangkan melalui tokoh masyarakat dan kepala desa.
 
"Meraka itu diamankan karena sebelumnya antara kampung yang satu dan yang lain masih menunggu di lapangan dan demi mempertimbangkan serta menjaga keamanan mereka lalu dibawa ke Polres Madina . Setelah situasinya kondusif maka malam ini dipulang kan melalui kepala desa dan disaksikan tokoh masyarakat," kata Kabag SDM Polres Madina kepada wartawan di Mapolres Madina. 
 
"Terus pemulangan mereka ini artinya belum sampai ke pembicaraan perdamaian antara kedua belah pihak hanya saja sebagian orang tua mereka ada yang menunggu di rumahnya masing masing. Dan mereka ini bukan ditangkap hanya kita amankan dengan mempetimbangkan keamanan mereka jadi jangan salah pengertian ya," katanya lagi. 
 
Ditambah Pj kepala desa Purba Baru Abdul Somad mengakui bahwa pihaknya mendatagi Polres Madina untuk menyaksikan pemulangan warganya yang sempat diamankan. 
 
Dia juga mengatakan dengan dibawanya warganya oleh kepolisian ke Polres Madina bukan untuk ditahan tapi atas keamanan. Dan pemulangan warganya tersebut juga didampingi kepolisian. 
 
"Sementara soal perdamaian akibat pengrusakan dan menyebabkan beberapa warga mengalami luka atas kejadian itu saat ini masih dalam pembahasan," kata Pj kepala desa Purba Baru.